Selasa, 09 Februari 2010

Sinopsis The Great Queen Seon Deok episode 64

Isi surat yang menyatakan Bidam (Kim Nam-gil) bakal menjadi penguasa membuat Chunchu (Yoo Seung-ho) marah, ia langsung mengutus pasukan pimpinan Seolji (Jung Ho-geun) untuk menyelidiki bahtera misterius yang muncul di perairan Shilla dan menemukan dalang dibalik semua kejadian.

Tekanan untuk menurunkan Bidam semakin kuat, namun Ratu Seon Deok (Lee Yo-won) sadar bahwa bukan sang perdana menteri yang menjadi dalang atas bahtera misterius dan surat bernada provokasi. Pasalnya sang ratu sadar, surat tersebut hanya membuat posisi Bidam semakin terjepit dan sama sekali tidak menguntungkan.

Di kediamannya, Bidam langsung memarahi seluruh pengikutnya yang telah lancang. Namun, ucapannya malah dibantah oleh satu-persatu mulai dari Jujin, Yeomjong, hingga Misaeng (Jung Woong-in), yang mengaku bahwa apa yang dilakukan adalah untuk memastikan Bidam tidak melenceng dari tujuan awal.

Kehabisan akal, Bidam meminta waktu untuk bertemu Ratu Seon Deok. Awalnya penjaga pintu tidak mengijinkan, untungnya muncul Alcheon (Lee Seung-hyo) yang langsung membantu. Di dalam ruangan, Ratu Seon Deok menyebut bahwa meski tahu kalau Bidam bukan dalang dibalik semua kejadian, namun pria itu dianggap sulit mengatur pengikutnya. Obrolan terhenti ketika sang ratu tiba-tiba merasakan nyeri di dada, wajah Bidam langsung berubah kuatir karena tahu ada yang tidak beres.

Chunchu ternyata benar-benar serius menyelidiki semuanya, ia berhasil menemukan siapa yang membuat bahtera misterius. Yeomjong yang ketar-ketir langsung memerintahkan supaya para pembuat perahu dibunuh. Salah seorang diantaranya berhasil lolos, sehingga pria licik itu langsung mengerahkan pasukan panah. Suasana semakin panas ketika salah satu anak panah mengenai Chunchu.

Kejadian tersebut keruan saja membuat Ratu Seon Deok murka, ia sadar bahwa dalang dibalik peristiwa pemanahan tidak hanya berniat menghabisi pembuat perahu melainkan juga Chunchu. Langsung mengumpulkan para pejabat, ia memerintahkan supaya dalang pemanahan diusut tuntas dan diberi hukuman berat sebagai contoh bagi mereka yang berani menyerang keluarga kerajaan.

Tidak puas dengan tindakan Ratu Seon Deok, Chunchu memutuskan untuk mendatangi Bidam. Keduanya terlibat percakapan serius, Chunchu dengan sengaja mengintimidasi Bidam dengan menyebut bahwa meski orang melihat dirinya lemah, sang pangeran selalu menuntaskan masalah sekecil apapun...termasuk menghabisi Daenambo yang telah menghilang sejak pemberontakan Mishil.

Sebelum pergi, Chunchu membenarkan ucapan Bidam kalau dirinya sempat takut pada sang perdana menteri. Namun, semua itu adalah masa lalu, saat tindakan Bidam masih belum bisa diprediksi. Ucapan terakhir Chunchu, yang menyebut bahwa Ratu Seon Deok sebenarnya tidak mempunyai perasaan apa-apa terhadap Bidam, langsung memukul mental pria itu.

Saat berjalan kembali ke kediamannya, dalam hatinya Chunchu bergumam bahwa ia tahu betul betapa besarnya cinta dan pengabdian Bidam kepada Ratu Seon Deok. Namun, di sisi lain ia juga tahu bahwa kehadiran Bidam dan pengikutnya akan menghambat cita-cita menyatukan Tiga Kerajaan.

Penyelidikan yang sudah berlangsung membuat Yeomjong ketar-ketir, ia langsung meminta para pengikut Bidam yang lain untuk menggerakkan pasukan. Saat mereka terlihat ogah-ogahan, Yeomjong ternyata telah mengantisipasi semuanya sehingga Misaeng, Bojong (Baek Do-bin), Hajong (Kim Jung-hyun) dan yang lain tidak punya pilihan.

Sadar kalau Bidam sudah tidak bisa lagi mengendalikan para pengikutnya, Ratu Seon Deok meminta pria yang dicintainya itu untuk pergi ke tempat yang jauh. Berjanji bakal memanggil kembali setelah semua masalah selesai, Ratu Seon Deok menyerahkan cincinnya pada Bidam sebelum berpisah.(indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar