Sabtu, 06 Februari 2010

Sinopsis The Great Queen Seon Deok episode 62

Dengan kemampuan diplomasinya, Misaeng (Jung Woong-in) berhasil mempengaruhi utusan Tang untuk menekan Ratu Seon Deok (Lee Yo-won). Langsung tersenyum licik karena rencananya berjalan mulus, Misaeng diberitahu Yeomjong untuk mau menggunakan oseon alias kipas bulu untuk menyampaikan pesan rahasia.

Kedatangan utusan Tang langsung disambut dengan gembira oleh Ratu Seon Deok, namun semua berubah ketika sang utusan malah menyindir kerajaan Shilla yang dipimpin oleh seorang wanita. Tidak mau kalah gertak, Ratu Seon Deok dengan tegas menyuruh para utusan untuk ditahan. Tidak cuma itu, ia juga menyatakan siap memutuskan hubungan dengan kerajaan Tang.

Keputusan tersebut tidak hanya mengejutkan utusan Tang, namun juga Misaeng. Dengan wajah pucat, ia langsung berembuk dengan rekan-rekannya untuk mencari cara menghubungi sang utusan yang ditahan. Sayang, usaha mereka terbentur oleh satu orang : Alcheon (Lee Seung-hyo), yang ditugaskan untuk menjaga tahanan dengan ketat.

Ratu Seon Seok ternyata memiliki segudang strategi, dengan sengaja ia membiarkan para penjaga disogok untuk mengetahui siapa dalang dibalik semua kejadian. Strateginya berhasil, utusan Tang menyerahkan pesan rahasia yang disimpan dalam oseon (kipas bulu) untuk disampaikan ke kubu Bidam.

Kipas bulu tersebut nyatanya diserahkan oleh penjaga yang disogok ke Ratu Seon Deok. Mulai memikirkan strategi apa yang tengah dilancarkan oleh musuh, sang ratu diberitahu Chunchu (Yoo Seung-ho) akan strategi kipas bulu yang pernah dipelajarinya saat berada di pengasingan. Dugaannya tepat, kipas tersebut menyimpan pesan rahasia...yang ditujukan pada Bidam (Kim Nam-gil).

Chunchu sangat marah begitu membaca isi pesan utusan Tang, ia meminta Ratu Seon Deok untuk menghukum Bidam seberat-beratnya karena berniat melakukan pemberontakan. Melihat sang ratu ragu-ragu, Chunchu tidak bisa menyembunyikan kemarahannya dan langsung keluar ruangan tanpa bicara lagi.

Di kediamannya, Bidam langsung termenung begitu tahu para pengikutnya sangat berambisi menjadikan dirinya sebagai raja. Bernia untuk menjelaskan semuanya, Bidam mendatangi istana Ratu Seon Deok namun kehadirannya ditolak. Untuk mencegah masalah semakin rumit, ia ganti mengunjungi tempat dimana utusan Tang ditahan. Bisa dibayangkan, bagaimana terkejutnya Bidam saat tahu kipas bulu berisi pesan rahasia sudah jatuh ke tangan Ratu.

Fakta tersebut membuat Bidam lemas, ia langsung teringat akan apa yang pernah dilakukan gurunya Munno yang mengacuhkannya setelah membuat kesalahan besar. Namun ia tetap ngotot ingin membuktikan dirinya tidak bersalah, dan kembali hadir di istana Ratu Seon Deok. Suasana sempat berlangsung canggung, karena di tempat itu ternyata sudah ada Chunchu, Yushin (Uhm Tae-woong), dan Alcheon.

Dengan jujur, Bidam mengaku kalau pesan rahasia di kipas utusan Tang tidak ada hubungan dengan dirinya. Sudah tentu, ucapannya langsung disambut oleh rasa tidak percaya. Secara mengejutkan, hanya satu suara yang menyatakan percaya : Ratu Seon Deok. Dengan gembira, Bidam menyebut dirinya akan mengatasi 'pemberontakan' yang dilakukan para anak buahnya.

Begitu keluar, Bidam langsung disambut Misaeng, Hajong (Kim Jung-hyun), dan Bojong (Baek Do-bin) dengan tatapan curiga. Begitu menggelar rapat di kediamannya, Bidam pura-pura mengaku kalau Ratu Seon Deok belum mengetahui isi pesan rahasia, dan mengancam bakal membunuh siapapun yang berani bertindak di luar perintahnya.(indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar