Jumat, 18 Desember 2009

Sinopsis The Great Queen Seon Deok episode 25

Baik Deokman (Lee Yo-won) maupun Yushin (Uhm Tae-woong) tidak melepaskan diri dari perasaan bersalah atas kejadian yang menimpa Putri Cheonmyeong (Park Ye-jin). Begitu Deokman mengucapkan isi hatinya, Yushin cuma bisa berlutut sambil menangis.

Yushin mengira waktu bisa mendinginkan Deokman, namun dirinya keliru. Tekad Deokman untuk kembali ke Seorabol demi membalas dendam justru semakin kuat, kepergiannya sempat dilihat oleh Bidam (Kim Nam-gil). Mengira Deokman hanya bercanda, Bidam cuma bisa terbengong-bengong melihat gadis itu dengan mantap melangkah pergi.

Saat tengah melihat-lihat suasana desa, dimana penduduk mulai bergosip seputar penyebab kematian Putri Cheonmyeong, tiba-tiba Bidam ditegur oleh Munno (Jung Ho-bin). Rupanya, sang guru hendak mengajaknya meneruskan perjalanan mereka berkelana.

Namun begitu Bidam menyebut berniat menolong nangdo yang pernah diselamatkannya, Munno melihat ketulusan di mata muridnya. Sempat teringat dengan kejadian di masa lalu saat baru saja menyelamatkan Sohwa (Seo Young-hee), Munno akhirnya mengijinkan Bidam menjalankan niatnya dan menyusul setelah semuanya selesai.

Setelah pemakaman Putri Cheonmyeong selesai, Alcheon (Lee Seung-hyo) mendadak muncul di istana dengan pakaian lengkap hwarang dan riasan wajah. Dengan lantang, ia berlutut didepan istana sambil menyerukan supaya Raja Jinpyeong (Jo Min-ki) mengusut tuntas penyebab kematian sang putri.

Mishil (Go Hyeon-jeong) tidak kalah cerdik, ia menggelar rapat kabinet bersama para petinggi istana mulai dari Sejong (Dok Go-young), Eulje (Shin Goo), Kim Seohyeon (Jung Sung-mo), Yongchun (Do Yi-sung), Hojae (Go Yoon-hoo), Hajong (Kim Jung-hyun), hingga Seolwon (Jun Noh-min). Dalam rapat tersebut, Mishil membelokkan kecurigaan pada kubu Eulje, yang dianggap bertanggung jawab atas kematian Putri Cheonmyeong.

Masih dalam keadaan berduka, Raja Jinpyeong yang lemah akhirnya menyebut kematian putrinya adalah karena kecelakaan. Dengan senyum penuh kemenangan, Seolwon memberitahu kabar tersebut pada Alcheon sambil mengancam bahwa semua tuduhan tak berdasar bakal berujung hukuman mati. Keruan saja, Alcheon sangat kecewa mendengar keputusan Raja Jinpyeong.

Begitu kembali ke kediamannya, Mishil berniat menghabisi Misaeng (Jung Woong-in) yang dianggap telah mengacaukan semua rencananya. Dengan nyawa berada di ujung tanduk, Misaeng ternyata mampu menyelamatkan dirinya dengan menjanjikan Mishil akan datangnya gerhana matahari dengan bantuan Wolcheon.

Setelah menyelesaikan masalah dengan adiknya, hal terakhir yang harus dibereskan Mishil adalah Seori (Song Ok-sook). Tidak memperdulikan nasehat sang pendeta agung, Mishil meninggalkan botol berisi racun sebelum pergi.

Merasa gagal dalam menjaga keselamatan Putri Cheonmyeong, Alcheon berniat bunuh diri. Namun sebelum sempat menghujamkan pisaunya, ia dihentikan oleh Deokman. Sempat meminta nangdo itu tidak ikut campur, Alcheon sangat terkejut mendengar Deokman memintanya untuk membantu membalas dendam dan langsung berlutut sambil menyatakan kesetiaannya.

Misi pertama Alcheon adalah mengantarkan surat ke Raja Jinpyeong dan menemui Ratu Maya (Yoon Yoo-sun) yang tengah terbaring sakit. Di istana, ia bertemu dengan Yushin yang baru kembali dan mengkuatirkan keadaan Deokman. Oleh Alcheon, Yushin diberitahu tempat dimana Deokman, yang tengah berusaha meyakinkan Bidam, bersembunyi.

Kecewa karena merasa tidak dilibatkan, Yushin cuma bisa terdiam ketika Deokman menyatakan alasannya : ia kuatir kalau kehadiran Yushin akan melemahkan tekadnya membalas semua perbuatan Mishil. Apalagi bila statusnya sebagai putri raja sudah pulih, hubungannya dengan Yushin bakal berubah drastis.

Berhasil menyusup masuk sebagai pelayan kuil untuk menemui Ratu Maya, langkah Deokman berikutnya adalah mengkonfrontir Seori. Saat ditodong pisau, mata Seori terbelalak saat samar-samar melihat bayangan Deokman sebagai seorang ratu. Belum selesai keterkejutannya, tiba-tiba Seori dikagetkan oleh kedatangan seseorang.

Meminta Deokman untuk bersembunyi supaya nyawanya selamat, Seori menyambut sang tamu yang tidak lain adalah Mishil. Setelah mengatakan bahwa Mishil tidak akan pernah menjadi seorang ratu, Seori meminum racun sambil menyampaikan pesan terakhir : satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Mishil adalah Guru Wolcheon dari kuil Hwadeok.

Rupanya sebelum meninggal, Seori sengaja bicara keras supaya Deokman yang tengah bersembunyi bisa mendengar semuanya. Setelah kembali ke persembunyiannya, Deokman berniat untuk menemukan orang yang disebut Seori. Tidak cuma itu, ia juga menyebut niat utamanya : menjadi penguasa Shilla.(indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar