Jumat, 18 Desember 2009

Sinopsis The Great Queen Seon Deok episode 15

Ditemani Misaeng (Jung Woong-in), Mishil (Go Hyeon-jeong) dan pengiringnya berjalan terburu-buru ke suatu tempat. Diam-diam, Deokman (Lee Yo-won) mengikuti dari belakang. Malang bagi sang nangdo, aksinya ketahuan oleh putra Misaeng sekaligus pengawal Mishil yaitu Daenambo (Ryu Sang-wook).

Ditarik paksa untuk masuk, Deokman sudah dibuat menggigil oleh tebakan Mishil yang sudah bisa menebak kalau sang nangdo tengah melacak keberadaan bunga Sadaham. Namun dugaan Mishil sedikit meleset : Deokman bukan ketakutan akibat mengira buku yang dipegang Mishil adalah bunga Sadaham, melainkan karena sadar kalau buku tersebut adalah miliknya.

Mulai sadar kalau Chilseok (Ahn Kil-kang) dikirim oleh Mishil, Deokman hanya terdiam saat wanita itu menyindir kesetiaannya pada Putri Cheonmyeong (Park Ye-jin). Dengan suara penuh keyakinan, Mishil menyebut pada dasarnya manusia adalah jahat. Keberhasilan Deokman dalam menjawab membuat Mishil terkesan, ia sempat meminta sang nangdo untuk bekerja untuknya.

Begitu Deokman menolak, Mishil dengan santai menyuruhnya keluar. Ucapan itu membuat Misaeng terperangah, namun Mishil menyebut potensi Deokman yang begitu besar membuatnya tidak tega membunuh 'pemuda' itu terlalu cepat. Rupanya, diam-diam Mishil punya strategi untuk menarik Deokman.

Paginya saat bangun, Deokman dikejutkan oleh kemunculan Seokpum (Hong Kyung-in) di markas klan Kembang Naga yang menyerahkan surat dari Mishil. Keruan saja semuanya terkejut, Deokman yang tidak sadar kalau dirinya dijebak masuk ke dalam kamar untuk membaca pesan yang disebut-sebut Seokpum sebagai jawaban Mishil dari pertanyaan sang nangdo di malam sebelumnya.

Tak lama kemudian, Yushin (Uhm Tae-woong) muncul dan meminta Deokman menunjukkan surat dari Mishil. Dengan wajah bingung, Deokman menyerahkan surat sambil menyebut ada sejumlah kejanggalan. Sikap polos nangdo itu malah disalahartikan oleh Yushin, ia mengira Deokman sengaja mengaburkan sejumlah huruf di surat.

Dalam waktu singkat, kecurigaan kalau Deokman telah berpindah ke pihak Mishil menyebar dengan cepat. Tidak cuma di kalangan hwarang, gosip meresahkan tersebut juga tengah jadi pembicaraan di kalangan bangsawan istana. Dengan susah-payah, Putri Cheonmyeong berusaha membela Deokman.

Dengan usaha keras, Bojong dan Seokpum berhasil menemukan Chilseok, yang sudah berniat meninggalkan Seorabol untuk hidup tenang bersama Sohwa (Seo Young-hee). Sempat terjadi pertempuran sengit, Chilseok yang begitu hebat ternyata punya kelemahan : pandangan matanya sudah kabur.

Disinilah keistimewaan Mishil yang membuatnya disegani para anak buah terlihat : ia benar-benar meneteskan air mata melihat penderitaan Chilseok. Tanpa ragu-ragu, Mishil membawa Chilseok kembali ke Seorabol dan setelah mendengar cerita sang mantan pengawal, bertekad untuk bisa kembali membuat Chilseok melihat secara normal seperti sebelumnya.

Kebingungan oleh sikap rekan-rekannya yang terlihat agak menjauh, Deokman melakukan kesalahan ketika tengah mengamati Tuan Jang dan para pedagang : ia langsung mematuhi perintah Tuan Jang yang berbicara dalam bahasa Latin. Keruan saja, rahasianya yang selama ini bisa berbicara tidak hanya dalam bahasa Gyerim terbongkar.

Keadaan Deokman makin tersudut ketika dirinya diminta menemui Misaeng dikediaman sang pejabat istana, nangdo itu kebingungan ketika dirinya hanya diminta duduk diam tanpa bicara apa-apa. Yushin yang tidak tahan lagi langsung menuduhnya telah tergiur oleh uang Misaeng, dan adu mulut sengit terjadi antara keduanya.

Tidak ada pilihan lain bagi Deokman kecuali datang ke tempat Mishil, dengan cepat ia menyatakan siap melayani wanita penuh tipu-daya itu. Permintaan awal Mishil hanya satu : Deokman diminta untuk datang pada malam hari untuk menerjemahkan buku berbahasa Latin yang diberikan oleh Chilseok.

Baru saja keluar, tiba-tiba Deokman ditarik oleh dua orang misterius yang ternyata adalah bawahan Putri Cheonmyeong. Dihadapkan dengan sang putri yang didampingi Yushin, akhirnya baru ketahuan bahwa Deokman ternyata sudah bisa membaca strategi Mishil dan hanya pura-pura menyeberang ke kubu musuh bebuyutan Putri Cheonmyeong itu.

Setelah diberitahu tentang apa yang harus dilakukan, Deokman berjalan ke kediaman Mishil untuk menjalankan tugasnya. Siapa sangka ditengah jalan, ia bertabrakan dengan seseorang berperawakan tinggi besar. Mata Deokman langsung terbelalak ngeri saat sadar siapa orang itu : Chilseok.(indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar