Selasa, 26 Januari 2010

Sinopsis The Great Queen Seon Deok episode 54

Di saat Bidam (Kim Nam-gil) tengah mempengaruhi Ratu Seon Deok (Lee Yo-won) untuk mengijinkannya memeriksa Jendral Yushin (Uhm Tae-woong), terjadi masalah di penjara : Wolya (Joo Sang-wook) dan Seolji (Jung Ho-geun) berhasil meloloskan diri.

Begitu mendengar kalau Wolya dan Seolji bisa lolos dari penjara, Ratu Seon Deok marah besar. Dengan suara keras, ia memerintahkan Bidam untuk menginterogasi Yushin secepatnya. Keruan saja, ditahannya Yushin langsung menjadi pembicaraan hangat di kalangan bangsawan, perdebatan soal bersalah-tidaknya sang jendral membuat kontroversi semakin meluas.

Sama seperti Bidam, Ratu Seon Deok juga sadar bahwa yang menjadi masalah bukanlah bersalah atau tidaknya Yushin melainkan pengaruh yang dimiliki sang jendral sebagai keturunan bangsa Gaya. Namun analisa Chunchu tidak kalah jitu, ia mengatakan bahwa kejatuhan Yushin akan membuat keseimbangan kekuatan di istana bakal bergeser ke Bidam yang pada akhirnya juga bakal dipengaruhi oleh orang-orang dibelakang putra Mishil tersebut.

Chunchu yang semakin bijaksana dan cerdik mengaku tidak tahu keputusan apa yang seharusnya diambil Ratu Seon Deok, namun ia mengajukan saran yang cukup kontroversial dan berlawanan dari kebiasaan umumnya : sang ratu tidak boleh menyisihkan Yushin ataupun para pengikutnya.

Di markas rahasia Bokyahwei, Wolya sadar bahwa mata-mata Gaya di lingkungan istana semakin sedikit. Ia hanya tersenyum saat Seolji menyebut bahwa besar kemungkinan Yushin juga sudah ditahan, dan mengatakan bahwa membuat sang jendral keturunan Gaya terpojok adalah bagian dari strateginya.

Strategi tersebut terbaca oleh Bidam yang cerdik. Kepada Yeomjong orang kepercayaannya, Bidam menyebut bahwa Wolya dan Seolji sengaja kabur sehingga posisi Yushin semakin sulit dan akhirnya mau tidak mau harus memihak pada bangsa Gaya. Bahkan, dengan tepat ia mampu menebak apa yang dilakukan Bokyahwei selanjutnya : membebaskan Yushin dari penjara.

Ratu Seon Deok masih berusaha membujuk Yushin, ia mendatangi sang jendral ke penjara dan menjamin bakal mengerahkan pasukan asalkan Yushin mau membawa pulang kepala Wolya. Dengan wajah serius, Yushin kembali meminta Ratu Seon Deok untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Sikap Yushin yang begitu membela bangsa Gaya membuat Ratu Seon Deok gelisah, dan ia menceritakan semuanya pada Bidam.

Menjelang rapat, Seolwon (Jun Noh-min) dan Yeomjong sepakat bahwa cara terbaik untuk membereskan Yushin dan gerakan Bokyahwei adalah menumpas semuanya. Bidam ternyata punya rencana lain, dengan sengaja ia mengutus beberapa prajurit, yang sebagian diantaranya adalah mata-mata Bokyahwei, untuk mengawal Yushin. Setelah menghasut para bangsawan, Bidam menghadap Ratu Seon Deok dengan diiringi permintaan agar dewan militer pimpinan Kim Seohyeon (Ju Sung-mo) diganti.

Bisa dibayangkan, bagaimana marahnya Yushin saat bertemu muka dengan Wolya. Kekuatiran yang disampaikan Wolya masuk akal, Ratu Seon Deok maupun keturunannya belum tentu bakal terus memegang janji untuk bisa menerima keturunan Gaya sebagai bagian dari Shilla.

Ketika suasana hatinya tengah gundah, Ratu Seon Deok kembali mendapat tekanan dari Bidam untuk segera menindak Yushin yang dianggap sebagai pemberontak. Sang ratu sadar bahwa dibalik ucapan Bidam tersembunyi niat lain, ia langsung membalikkan perkataan pria itu hingga tidak bisa bicara apa-apa lagi. Tak lama kemudian, giliran anak buah Yushin yang muncul dan meminta supaya Ratu Seon Deok mau mengampuni panglima mereka.(indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar