Selasa, 26 Januari 2010

Sinopsis The Great Queen Seon Deok episode 33

Setelah batas waktu tiga hari habis, para hwarang kembali berkumpul dan Munno (Jung Ho-bin) mengulangi pertanyaannya mengenai makna ketiga dari nama Shilla. Melihat semuanya terdiam, Mishil (Go Hyeon-jeong) dengan penuh kemenangan menyebut kalau ronde tersebut berakhir imbang.

Tiba-tiba Yushin (Uhm Tae-woong) angkat bicara dengan dengan terperinci menjelaskan makna ketiga Shilla. Mata Munno langsung berbinar-binar, namun ia harus menahan kecewa ketika Yushin menyebut belum bisa menjelaskan artinya secara detil. Dengan suara mantap, Munno menetapkan Yushin sebagai pemenang ronde kedua.

Mishil tidak mudah dibohongi, ia sadar kalau Putri Deokman (Lee Yo-won) dan Yushin sudah tahu apa arti makna ketiga nama Shilla. Ketika berdiskusi dengan Munno, Putri Deokman dengan tepat mampu menebak alasan kenapa sang penasehat menentangnya menjadi pemimpin Shilla : sebagai wanita, Putri Deokman dianggap tidak akan mampu memenuhi cita-cita pendiri Shilla.

Keinginan untuk memenuhi para pendahulu Shilla juga dirasakan oleh Yushin. Saat berdiskusi dengan ayahnya Kim Seohyeon (Ju Sung-mo), Yushin menyebut bahwa untuk memenuhi cita-cita tersebut, keinginan bangsa Gaya untuk menjadikannya sebagai raja harus dilepas demi mengejar cita-cita yang lebih besar : mempersatukan tiga kerajaan.

Perdebatan antara Putri Deokman dan Munno makin sengit, apalagi ketika sang penasehat secara tersirat menyatakan bahwa secara kemampuan, Mishil lebih pantas jadi pemimpin. Namun dengan mantap Putri Deokman menyebut bahwa Mishil sama sekali tidak pantas, karena ia tidak pernah punya cita-cita untuk memenuhi impian para pendahulu Shilla.

Mendengar ucapan Putri Deokman, ingatan Bidam (Kim Nam-gil) langsung melayang ke masa lalu, dimana Munno telah menyiapkan peta geografi Goguryeo dan Baekje. Namun, sebuah kejadian membuat peta tersebut sempat jatuh ke tangan kelompok penjahat, dan pada akhirnya mengubah hubungan Munno dan Bidam selamanya.

Untuk memastikan kalau peta geografi yang pernah diperjuangkan mati-matian masih ada ditempatnya, Bidam mengunjungi biara empat peta tersebut disimpan. Tidak sengaja menemukan sebuah surat bertuliskan nama Hyeonjong, Bidam terkejut saat tahu tanggal kelahiran Hyeonjong sama persis dengannya.

Mishil kembali melakukan langkah yang mengejutkan, ia mengunjungi Yushin yang tengah berlatih keras sambil menyatakan harapannya supaya sang hwarang berusaha keras memenangkan duel melawan Bojong (Baek Do-bin) yang notabene adalah putranya sendiri.

Demi menyelidiki asal-usulnya, Bidam meminta ijin pada Putri Deokman untuk masuk ke perpustakaan istana. Aksinya terlihat oleh Seolwon (Jun Noh-min), yang terkejut saat tahu apa yang telah dibaca pria itu. Saat berjalan keluar, Bidam berpapasan dengan Mishil.

Pembicaraan antara keduanya tidak bisa dihindari, wajah Mishil sempat berubah saat Bidam menceritakan kalau Munno pernah mengatakan dirinya mirip dengan wanita itu. Sebelum berpisah, Mishil memberikan satu nasehat kecil, yang membuatnya merasa semakin ada ikatan dengan Bidam.

Begitu sampai ke kediamannya, Bidam dimarahi habis-habisan oleh Munno karena lancang membuka-buka peta Tiga Kerajaan. Tidak tahan lagi mendapat perlakuan tidak adil, Bidam mencurahkan isi hatinya yang merasa diacuhkan Munno sejak tragedi dimana dirinya yang masih kecil membantai para perampok yang sempat mencuri peta Tiga Kerajaan.

Kejadian tersebut membuat Bidam semakin terluka, ia menemui Putri Deokman sambil berjanji bakal membuat Yushin sebagai pungwolju alias kepala divisi hwarang. Untuk itu, Bidam nekat mendatangi balai pertemuan dan didepan semua orang menyebut ingin bergabung di ronde ketiga kompetisi yang ditetapkan Munno : duel antara para hwarang.(indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar