Selasa, 26 Januari 2010

Sinopsis The Great Queen Seon Deok episode 37

Berusaha menutupi kegundahannya, Putri Deokman (Lee Yo-won) mendatangi kediaman Mishil (Go Hyeon-jeong) untuk memberi selamat atas rencana pernikahan Yushin (Uhm Tae-woong) dan Yeongmo (Qri). Namun, keduanya sama-sama tahu bahwa Yushin tidak akan semudah itu beralih ke kubu Mishil.

Di luar saat bertemu Yushin, Putri Deokman menyesalkan keputusan pria itu untuk merapat ke kubu Mishil demi menyelamatkan bangsa Gaya. Sang putri sangat terkejut saat mendengar bahwa tujuan Yushin adalah mengabdi untuk kerajaan Shilla sambil berharap sang putri kelak bisa menjadi penguasa yang jauh lebih baik dari para pendahulunya.

Di kediaman Bojong (Baek Do-bin), Misaeng (Jung Woong-in) dan Seolwon (Jun Noh-min) sibuk mendandani Borang (Park Eun-bin) sebelum gadis itu dipertemukan dengan Kim Chunchu (Yoo Seung-ho). Tujuannya hanya satu : memastikan sang pangeran tertarik dengan putri Bojong tersebut sehingga kelak sosoknya merapat ke kubu Mishil.

Konflik antara Munno (Jung Ho-bin) dan Bidam (Kim Nam-gil) kembali pecah saat sang murid mempertanyakan pilihan Munno untuk menyerahkan peta geografi tiga kerajaan pada Yushin. Dengan marah, Munno menyebut bahwa hal itu dilakukannya karena dirinya tidak mempercayai Bidam, yang dianggap sangat mirip Mishil.

Belum usai soal masalah Yushin yang bakal menikah dengan cucu Mishil, Putri Deokman dipusingkan oleh Chunchu yang kerap bermain-main dan menolak belajar saat dididik Alcheon (Lee Seung-hyo). Tahu kalau sang putri tengah bersedih, Sohwa (Seo Young-hee) berusaha menghibur dengan menunjukkan boneka yang mengingatkan keduanya akan kehidupan di gurun.

Geram karena sang guru dianggap telah bertindak tidak adil, Bidam mencegat Munno yang tengah membawa peta tiga kerajaan dan menantang pria itu untuk berduel. Pertarungan sempat berjalan seimbang...sampai Munno mengeluarkan jurus andalannya dan membuat Bidam keteteran.

Namun dari semak-semak, seorang pria bertopeng sukses meniupkan jarum beracun ke Munno, yang langsung ambruk. Sempat menyatakan penyesalannya karena gagal menjadi guru yang baik, Munno berpesan supaya Bidam mengikuti jejak Yushin dan mengabdi pada Putri Deokman. Tak lama kemudian, Munno menghembuskan napas terakhirnya.

Tingkah laku Chunchu yang membuat semua orang jengkel semakin menjadi-jadi, kali ini ia menghina Yushin saat pria itu tengah mengajarinya cara berduel dengan pedang. Dengan sengaja, Chunchu menyebut Yushin sebagai pria oportunis. Sikap sinis Chunchu malah membuat Yushin tersenyum, ia langsung teringat dengan pertemuan pertamanya dengan mendiang Putri Cheonmyeong.

Di tengah rapat membahas para hwarang, tiba-tiba Bidam muncul dengan pakaian rapi. Sambil membawa surat pengantar dari Munno, Bidam menyebut siap tinggal di Seorabol sebagai pewaris sang guru yang telah kembali ke Gunung Taebaek.

Setelah menyatakan kesiapannya menjadi hwarang, Bidam menjalankan niatnya yang lain : membantai Yeomjong, dalang dibalik meninggalnya sang guru. Namun pria itu ternyata cukup cerdik, ia mampu membuat Bidam mengurungkan niatnya.

Dibawah todongan pedang, Bidam meminta Yeomjong untuk menunjukkan dimana peta geografi tiga kerajaan disembunyikan. Namun begitu sampai disana, lembaran-lembaran peta tersebut ternyata telah digunakan sebagai mainan oleh seorang pemuda yang tidak asing lagi.(indosiar.com/mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar