Rabu, 04 November 2009

Sinopsis Hello! Miss Episode 12

Warga demo dan memblokir jalanmasuk dan ke luar Ahn Dang. Tuntutan mereka jelas, pemilik Ahn Dang segera menjual rumah pusaka tersebut. Tak ada satu pun keluarga Ahn Dang yang bisa ke luar. Bahkan Nona Besar sakit karena memikirkan persoalan tersebut, terpaksa merintih kesakitan tanpa bisa ke dokter.

Nenek menelepon Dong Gyu memberitahu kalau Lee Soo Ha sakit. Dong Gyu juga tidak bisa membujuk warga untuk masuk ke dalam Ahn Dang. Pewaris nomor 1 perusahaan TOP tersebut hanya bisa melempas dus yang berisi obat-obatan ke pekarangan belakang.

Dong Gyu ditawan penduduk desa, dari sanalah ia tahu dalang di balik penjualan tanah warga dan proyek pembuatan taman di situ. Warga yang tahu Dong Gyu adalah pewaris perusahaan TOP memberitahu tentang keterlibatan model Hwa Ran.

Dong Gyu mencari akal dengan menelpon asistennya Jang. Ia menyuruh Asisten Jang membawa uang. Uang tersebut digunakannya sebagai tanda terima sementara (uang panjar) untuk pembelian tanah warga. Warga disuruh mengumpulkan semua dokumen kepelikan tanah. Hal itu dilakukan supaya warga tidak mengepung Ahn Dang lagi dan sertifikat tanah warga tidak jatuh ke tangan Hwa Ran. Dengan demikian Hwa Ran tidak dan komplotannya tidak bisa membeli tanah warga.

Hwa Ran menelepon ke penduduk desa. Dari sana ia tahu Dong Gyu telah bertindak. Sien Min mengambil kesempatan dengan pergi ke Ahn Dang dan lagilagi memfitmah Dong Gyu. Ia katakan kepada Nona Besar bahwa Dong Gyu telah membeli tanah warga yang tentu saja kedudukan Ahn Dang ikut terancam.

Nona Besar pergi ke tempat karaoke – tempat warga menjamu Dong Gyu – dan memarahinya. Dong Gyu yang mabuk karena minum arak, nekat memanjat tembok Ahn Dang hendak menjelaskan keadaan yang sebenarnya. Nona Besar kaget saat tahu Dong Gyu ada di sana, apalagi para tetua hendak bertamu. Dong Gyu disembunyikan di ruang rapat.

Celakanya, para tetua juga mengadakan rapat di sana. Dong Gyu ketahuan bersembunyi di sana. Nona Besar dimarahi habis-habisan dan disuruh keluar dari keluarga Ahn Dang. Surat tanah diserahkan kepada tetua, supaya aman.

Para tetua pergi menemui kakek memberitahukan sikap Dong Gyu yang keterlaluan bersembunyi di kamar kerja. Kakek dengan santai menanggapi, bahkan menawarkan uang sebanyak 50 miliar. Jumlah tersebut membuat kesepakatan tetua terpecah. Sebagian setuju untuk menjual, karena Ahn Dang butuh dana besar untuk merenovasinya, sementara yang lain kukuh mempertahankan sejarah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar