Sabtu, 17 Oktober 2009

Sinopsis Silence Episode 18

Taktik menabrakkan diri Zuo Jun ternyata berhasil, Shen Shen terus menungguinya di rumah sakit. Ketika berbicara dengan Paman Zuo, Wei Yi yang sudah maklum tentang apa yang terjadi sambil tersenyum menuturkan tidak akan mengingkari janji yang pernah diucapkannya.

Begitu sampai di rumah, Wei Yi sudah ditunggu oleh Xiao Guang. Kesempatan tersebut digunakan pemuda itu untuk mengungkapkan semua isi hatinya mulai dari sejumlah perasaan yang baru diketahui sampai meminta maaf karena telah menyakiti hati sang mantan tunangan.

Meski sempat berbuat tidak terpuji, ternyata Xiao Guang masih memiliki hati yang baik, dan menanyakan kenapa Wei Yi tidak mengakui perasaannya kepada Shen Shen. Sayang meski menyukai apa yang dirasakannya saat itu, pemuda tersebut sudah kadung berikrar tidak akan memisahkan gadis yang dicintainya dari Zuo Jun.

Yang paling memukul hati Xiao Guang adalah ucapan Wei Yi sebelum berpisah, yang menyebut kalau kebahagiaan gadis itu tidak ada padanya. Di rumah sakit sambil terus menunggui Zuo Jun yang belum sadar, Shen Shen memandangi kartu yang membangkitkan kenangannya terhadap masa-masa indah bersama Wei Yi.

Namun Zuo Jun nampaknya benar-benar berniat untuk tidak melepaskan Shen Shen dari sisinya, sikap tersebut keruan membuat gadis itu tidak berkutik dan berusaha untuk terus berada disamping pria yang telah dianggapnya sebagai kakak tersebut. Yang kesal justru Paman Zuo, karena merasa sang putra justru menyiksa Shen Shen yang kurang istirahat.

Mendengar kalau kedua orangtuanya bertengkar, Wei Yi memutuskan untuk menghibur sang ibu dengan mengajaknya berjalan-jalan. Dari pembicaraan mereka, pemuda itu sadar bahwa meski waktu bisa diulang, wanita yang dikasihinya tersebut ternyata bakal tetap memilih menikah dengan ayahnya yang selama ini telah berlaku begitu buruk.

Wei Yi sadar kalau sang ibu mengalami depresi, dan menawarkan untuk mau berobat ke sebuah rumah sakit kecil yang pernah didiaminya belasan tahun silam. Gembira karena usulannya ditanggapi positif, sikap sang direktur muda juga ikut berubah saat bekerja : ia menjadi lebih manusiawi dan melarang para karyawan lembur.

Saat mengantar ibunya berobat, Wei Yi yang sempat ragu-ragu menemui Shen Shen akhirnya malah berpapasan dengan gadis itu. Sama-sama merasa canggung, keduanya berjalan ke sebuah kapel dekat rumah sakit tempat mereka pertamakali bergandengan.

Belum sadar kalau Shen Shen telah tahu semuanya, hati Wei Yi bagai ditusuk-tusuk saat melihat bayangan tangan Shen Shen yang membentuk bintang keberuntungan. Begitu berjalan keluar dan membaca kartu pos milik gadis itu, barulah ia mengerti apa yang terjadi, dan langsung kembali sambil berlari.(mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar