Sabtu, 17 Oktober 2009

Sinopsis Silence Episode 24

Namun, keterkejutan tersebut langsung berubah menjadi kebahagiaan yang berlipat ganda saat tahu Shen Shen memutuskan untuk 'mengungsi' tinggal bersamanya. Wei Yi langsung memanfaatkannya dengan menjalani masa-masa indah tersebut mulai dari membersihkan kaca hingga mencuci baju bersama-sama.

Di balik kegembiraan itu, tentu saja ada pihak lain yang berduka : Paman Zuo dan Zuo Jun. Mengaku kalau dirinyalah yang menasehati Shen Shen supaya pergi, pria setengah baya itu berharap hal tersebut bisa membuat gadis yang telah dianggap sebagai putrinya itu bisa bahagia. Ucapan tersebut langsung dibalas oleh Zuo Jun yang menyebut akan berusaha mendoakan kebahagiaan Shen Shen meski hatinya sakit.

Meski kerap diwarnai oleh kemuncula Zhi Ling, kehidupan Wei Yi dan Shen Shen praktis sangat bahagia. Sayangnya, pemuda itu masih memilih untuk menyimpan sendiri rahasia penyakitnya dan dalam hati berharap gadis yang dicintainya itu mau mengerti.

Walau sudah pindah, tentu saja Shen Shen tidak melupakan sosok keluarga Zuo. Keesokan harinya, ia mendatangi tempat Paman Zuo berjualan dan membantu pria setengah baya itu seperti biasa. Setelah semuanya beres, keduanya makan nasi daging bakar bersama dan dengan terharu, gadis itu mendengar penuturan sang paman yang menyebut bahwa kepindahan Shen Shen sama seperti menikahkan putrinya dengan orang lain.

Wei Yi akhirnya benar-benar bisa merasakan indahnya hidup, ia bahkan tidak bisa berhenti tersenyum setiap kali Shen Shen ada didekatnya. Suatu hari, mereka dikejutkan oleh kunjungan dari seseorang yang telah lama dirindukan pemuda itu : Mei Ru ibunya.

Selain untuk melepas rasa kangen, wanita itu juga memberikan sebuah surat yang ternyata datang dari A Han di Pulau Hijau. Malamnya, Wei Yi yang kalah suit mendapat giliran memasak, tapi sudah tentu rasanya tidak keruan. Namun saat berniat menyingkirkan makanan buatannya, Shen Shen mencegah dan menyebut bahwa itulah makan malam paling membahagiakan dalam hidupnya.

Hari demi hari berlalu dan tanpa terasa saat-saat akhir kehidupan Wei Yi makin dekat. Lewat rekaman yang diperuntukkan untuk Mei Ru ibunya, barulah pemuda itu sambil menahan tangis mengaku kalau tidak rela melepas semua kebahagiaan yang dirasakannya bersama Shen Shen. Bisa dibayangkan, betapa menderitanya perasaan Wei Yi.

Ketika ditemui Xiao Guang keesokan harinya, Wei Yi berterus-terang bahwa dirinya yang sekarang benar-benar takut akan kematian. Di tempat lain, sang ayah Zhen Yang berhasil mendapatkan informasi tentang Shen Shen, dan ternyata ayah gadis itu memiliki hubungan masa lalu dengannya.

Melihat pemuda yang masih dicintainya itu menangis sesunggukan, Xiao Guang yang tidak tega akhirnya memeluk Wei Yi sambil berusaha menenangkannya. Dengan terbata-bata, gadis itu menasehati Wei Yi supaya mau menghadapi semuanya dengan berani karena hanya dengan demikian, restu gadis itu terhadap hubungan mereka tidak sia-sia.(mdL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar