Rabu, 21 Oktober 2009

Sinopsis Mars Episode 20

Begitu sampai dirumah, Ling langsung tertidur pulas. tahu apa yang menjadi beban pikirannya, Qi Luo berbisik lembut meminta pria itu supaya tidak melepaskan impiannya. Keesokan harinya, gadis itu menghadap Zhong Zhi untuk memberikan ijin Ling kembali ke dunia balap.

Qi Luo mengatakan bahwa sebenarnya mereka hanya menggunakan cinta egois untuk menahan, padahal kalo cinta yang mulia tidak mengharapkan apa-apa kan. Ucapan itu membuat Zhong Zhi tertegun, ia teringat perbincangan dengan sang adik beberapa tahun silam.

Malamnya seusai perjamuan dengan para tamu, Zhong Zhi menegur Ling yang sedang duduk sendirian di luar. Ia menceritakan bahwa adiknya Xiao Yan yang juga ayah Ling sebenarnya tidak meninggal karena kecelakaan melainkan di arena balap. Meski cukup terkejut, Ling mengatakan bahwa adalah sebuah kebahagiaan sendiri bisa memenuhi impian dalam hidup.

Zhong Zhi juga menyatakan bahwa Ling tidak berbakat jadi pemimpin, dan dia bebas melakukan apapun yang dimau. Pemuda itu langsung tertawa kegirangan diiringi pandangan keheranan sang ayah. Dijalan, ia dikejar Qi Lo yang membawa jas yang dilemparnya ke tengah jalan dan sebuah kejutan : undangan dari Yamaha yang pernah dibuangnya. Qi Luo mengatakan siap mengikuti Ling ke Jepang.

Qi Luo melihat langsung Ling melakukan test-drive di sirkuit. Meski hatinya berdebar-debar karena takut terjadi sesuatu yang tidak baik, gadis itu sadar bahwa itulah pilihan hidup yang disukai Ling. Ia menceritakan pengalamannya pada Qing Mei saat tiba di Taiwan, dan mengaku senang melihat kekasihnya tersebut seperti 'hidup' kembali.

Qing Mei menawarkan supaya Qi Luo segera menikah dengan Ling, dan mengatakan bahwa pernikahan bisa membuat hidup sesorang stabil. Yang mengejutkan, gadis itu mengaku melihat Hong Dao dijalan. Ia menelepon polisi Tian untuk menanyakan dimana pria aneh itu berada, dan jawabannya sangat tidak menyenangkan.

Malamnya saat mengobrol berdua, Qi Lo menyatakan niatnya untuk segera menikah. Sambil tersenyum lembut dan memeluk gadis itu, Ling menyatakan bersedia. Paginya saat hendak mencari cara memberitahu kabar itu pada ayahnya dan guru Shi, ia melihat Hong Dao berjalan didepannya. Mengacuhkan nasehat Fang Min, ia langsung mengejar.

Saat mengobrol berdua, Ling terkejut mendengar Hong Dao sudah tahu dirinya akan menikah. Meski tidak menyampaikan secara langsung, Hong Dao menyampaikan hendak membuat Ling gila lagi dengan mencelakakan Qi Luo. Namun, ucapan Ling berikutnya membungkam Hong Dao.

Sinopsis Mars Episode 19

Di rumah, Zhong Zhi menceritakan kisah tentang Xiao Yan almarhum adiknya yang benar-benar memiliki kemiripan sifat dengan Ling. Qi Luo terharu mendengar pria itu sangat memperhatikan Ling meski pada kenyataannya pemuda itu bukan anak kandungnya. Gadis itu juga ditunjukkan foto ayah Lin, yang ternyata juga seorang pembalap, dan meninggal di arena balap.

Zhong Zhi yang ternyata mandul mulai merasa bahwa nasibnya dan Ling sama yaitu sama-sama dicampakkan oleh orang yang dicintai. Pria setengah baya itu juga telah merasa kalau Ling telah tahu akan kejadian yang sebenarnya.

Saat hendak pulang, di jalan Ling disambut oleh Qi Luo yang tersenyum manis. Gadis itu senang melihat sikap kekasihnya yang nampak ceria, dan mengaku telah melupakan semua kejadian lampau dan siap menyongsong hari depan yang lebih cerah. KEduanya bergandengan tangan sambil berjalan pulang.

Ling memulai pelajarannya untuk meneruskan bisnis sang ayah, ia bahkan 'rela' mengganti pakaian kebesarannya dengan jas. Untuk mengejar ketinggalannya, Ling meminta Qing Mei untuk menjadi guru privatnya. Saking kerasnya belajar, Ling sampai jatuh sakit. Meski begitu, ia bertekad untuk bisa menyamai kemampuan sang ayah.

Uutuk menenangkan diri, Ling pergi ke sebuah taman. Saat menyusul, Qi Luo itu melihat Ling sedang asyik memperhatikan beberapa motor beraksi. Ia sadar betapa dalam cinta Ling terhadap dunia balapan yang pernah ditekuninya.

Godaan bagi Ling untuk meninggalkan dunia lamanya tidak sampai disitu, Ming Gao memberitahu bahwa ia diminta datang ke Jepang untuk berlaga di ajang GP500. Namun, kejadian yang dialami seorang rekan lamanya membuat Ling mengubah pandangannya.

Sinopsis Mars Episode 18

Qi Luo merasa serba salah karena baik Ling maupun ayahnya sama-sama diam. Meski Ling berulang-kali membuat keadaan berlangsung tidak enak, Zhong Zhi meminta keduanya untuk tinggal dirumah tersebut demi meramaikan suasana.

Mendengar Ling rela menyerahkan motornya, Qi Luo terkejut. Namun saat berbicara berdua, Ling mengaku rela melepas impiannya menjadi pembalap karena ingin bisa membahagiakan Qi Luo setelah keduanya menikah nanti. Meski berusaha ceria, Qi Luo tahu betul Ling menderita atas keputusan yang diambilnya.

Karena tidak bisa tidur, Qi Luo meminta ijin agar boleh ikembali melihat-lihat kamar Sheng. Sebelum pergi, Ling memperingatkan Qi Luo untuk berhati-hati karena ia merasa ada yang aneh dengan kamar itu. Saat sendirian, Ling merasa seolah wanita dalam lukisan keluar dan hendak mencekiknya.

Dikamar Sheng saat melihat sebuah lukisan bercat minyak, Qi Luo sadar bahwa ada sepucuk surat yang sengaja diselipkan dibalik lukisan tersebut. Dalam surat itu terungkap alasan dibalik bunuh dirinya Sheng, dan kenyataan bahwa ia telah lama mengetahui kalau dia dan Ling bukan anak kandung orang yang selama ini dianggap sebagai ayah.

Qi Luo langsung menangis usai membaca surat tersebut, lamunannya terhenti oleh suara berdebam yang didengarnya. Lamunan Ling buyar oleh teguran sang ayah, yang heran melihat putranya masih bangun. Di kamar setelah bertemu Ling, Qi Luo dilanda dilema apakah akan memberitahu soal surat wasiat Sheng atau tidak.

Keesokan harinya, Ling kembali ke rumah sakit tempatnya dirawat dulu dan meminta dokter yang telah dikenalnya untuk menceritakan kejadian sebenarnya seputar penyakit sang ibu. Dari situ Ling tahu kalau ibunya sempat ingin membunuh dirinya dan Sheng.

Apa yang ditakutkan Ling benar, sang ibu meninggal karena bunuh diri. Yang lebih menyakitkan lagi, Ling merasa alasan dari penyakit itu adalah karena sang ibu menyesal telah melahirkannya dan Sheng sementara sang ayah ternyata tidak sekejam yang dikira. Benarkah dugaan tersebut?

Sinopsis Mars Episode 17

Ternyata Ling bergeming, ia rela memohon pada sang ayah bahkan berjanji akan melakukan apapun permintaan pria itu demi Qi Luo. Melihat kesungguhan putranya, Zhong Zhi langsung meminta sekretarisnya menghubungi pengacara terbaik.

Dirumahnya, Qi Luo masih tetap tidak mau makan. Sang ayah tiri tetap ngotot untuk menuntut Ling ke pengadilan. Namun, sebuah telepon dari pengacara keluarga Chen mengubah segalanya. Pria itu setuju untuk tidak melanjutkan masalah itu ke pengadilan, karena takut dengan kekuasaan Zhong Zhi yang memiliki perusahaan komputer terbesar di Taiwan. Mendengar masalahnya selesai, Ling konsekuen dengan ucapannya.

Ia juga mendatangi rumah Qi Luo untuk menemui ibunya, dan meminta maaf atas tindakan gegabah yang dilakukannya dimasa silam. Ia juga meminta ijin supaya diperbolehkan menikah dengan Qi Luo dan bejanji membahagiakan gadis itu. Qi Luo langsung keluar dan memeluk pria yang dicintainya itu, ibu Qi Luo pun merestui hubungan mereka. Sebelum berpisah, ibu Qi Luo meminta maaf pada anaknya dan meminta Qi Luo untuk bisa hidup bahagia.

Saat hendak makan malam dengan ayahnya, Ling kembali bersikap dingin bahkan menegur Qi Luo yang nampak sangat memperhatikan penampilan. Saat bertemu, Qi LUo sadar bahwa pria itu yang ditemuinya di galeri dan menanyakan perihal lukisannya. munculnya seorang pelayan yang membeberkan tingkah Ling saat dia masih kecil semakin membuat pria itu sebal.

Saat makan, Zhong Zhi berharap hubungan mereka bisa terpelihara dengan baik karena tinggal mereka berdua yang tersisa di keluarga itu. Suasana mulai panas ketika Ling mulai mengungkit masalah kekayaan ayahnya yang menyelamatkan mereka. Ketika Qi Luo kelepasan bicara pernah bertemu sang ayah sebelumnya untuk mendinginkan suasana, amarah Ling tak terbendung lagi.

Saat makan di pinggir jalan, Qi Luo mengatakan pada Ling bahwa pria itu sama seperti deskripsi sekretaris Fang Min yaitu pria tidak berguna yang malang. Keesokan harinya, sebuah mobil mewah masuk ke daerah apartemen Ling yang kumuh. Saat diajak ke rumah Ling yang sesungguhnya, Qi Luo terdiam dan mulai mengerti kenapa rumah sebesar itu tidak disukai Ling.

Saat tiba di kamar, Qi Luo mengatakan bahwa dengan kamar sebesar itu, pastilah sang ayah terus berharap supaya ia bisa pulang. Mendadak, Qi Luo meminta Ling untuk menunjukkannya kamar almarhum Sheng. Di kamar itu, Qi Luo untuk pertama kalinya melihat foto ayah kandung Ling.

Sinopsis Mars Episode 16

Mendengar sang ibu lebih mempercayai sang ayah tiri dibanding dirinya, Qi Luo langsung menangis terisak-isak di pelukan Ling. Ia langsung memutuskan untuk keluar dari rumah, dan tinggal bersama pemuda itu.

Meski senang mendengar kabar itu, Ling merapikan ranjangnya untuk ditiduri Qi Luo sementara ia sendiri akan menginap di kamar A Jian. Qi Luo mencegahnya pergi, namun pemuda itu mengatakan ia tidak ingin berbuat hal yang bisa membuat Qi Luo sedih. Gadis itu mengatakan ingin Ling membantunya menemukan kembali keceriaan yang dulu pernah dimiliki. Keduanya berciuman.

Saat sedang bermesraan, Qi Luo sempat ketakutan karena kembali teringat dengan kejadian terkutuk yang pernah dialaminya. Namun dengan lembut Ling memintanya untuk membuka mata, dan melihat kalau dihadapannya adalah pria yang dicintainya. Qi Luo tidak takut lagi, dan tersenyum dipelukan Ling. Paginya, Qing Mei yang datang meminjamkan baju mengolok-olok pasangan 'pengantin baru' tersebut.

Untuk pertama kali setelah sekian lama, Ling berangkat kerja dengan penuh semangat. Apalagi, ia diberikan bekal oleh Qi Luo wanita yang disayanginya. Saat pulang, Ling mengaku ingin segera menikah supaya mereka bisa memiliki sesuatu yang tidak pernah dipunyai sebelumnya yaitu keluarga. Qi Luo menjawabnya dengan senyum dan pelukan erat.

Qing Mei yang diberitahu langsung berteriak-teriak saking senangnya. Saat sedang menerawang ke luar jendela, Qi Luo melihat Ling bersama seorang wanita. Wanita itu pula yang belakangan ditemuinya saat mencari alamat rumah Ling, ia mengaku sebagai pacar ayah Ling yang bernama Zhong Zhi.

Sesampainya dirumah, Qi Luo mengira Ling sudah pulang karena melihat pintu yang terbuka. Siapa sangka, yang ada didalam adalah sang ayah tiri, yang dengan memasang raut wajah ramah meminta gadis itu kembali kerumah. Karena terdesak, Qi Luo berlari keatas atap sambil dikejar pria munafik tersebut.

Ling mendengar dari Qing Mei kalau ayah Qi Luo menanyakan pada teman-teman seantero kampus tentang hubungan keduanya, dan mulai kuatir dengan keselamatan Qi Luo sehingga langsung pulang dengan memacu motornya. Benar saja, ia menemukan Qi Luo bersama sang ayah angkat di atap. Gemas dengan kelakuan pria itu, Ling menghajarnya hingga babak-belur.

Pria itu bahkan nyaris jatuh dari ketinggian karena tergelincir, Ling yang kalap dan hendak membiarkan ayah tiri Qi Luo jatuh mendadak teringat ucapan Hong Dao yang mengatakan bahwa mereka mempunyai sifat kejam yang sama, dan langsung menolong pria itu saat ia hampir jatuh.

Bukannya berterima kasih, ayah tiri Qi Luo meneriakinya penjahat sehingga keduanya harus melarikan diri. Di hotel, Qi Luo kuatir sang ayah tiri melaporkan kejadian tersebut ke polisi, sehingga Ling bisa masuk penjara. Usulannya meminta tolong ditolak mentah-mentah, Ling malah mengajaknya melarikan diri. Saat pria itu tertidur, Qi Luo memutuskan untuk kembali kerumahnya.

Keesokan harinya saat bangun, Ling tidak menemukan Qi Luo. Diapartemennya, ia menemukan surat gadis itu yang mengatakan kembali kerumah untuk menghindari kesulitan dan ia juga berterima kasih pada Ling. Karena tidak ada jalan lain, Ling terpaksa menelan ucapannya sendiri dan pergi meminta pertolongan dari ayah yang dibencinya.

Sinopsis Mars Episode 15

Kembali ke rumah lama membuat bayangan masa lalu kembali menghantui Qi Luo, ia merasa sang ayah tiri selalu mengintai di tiap sudut rumah dan siap menyergap saat ia lengah. Ling sendiri baru tahu berita kepindahan Qi Luo tersebut dari A Bing, yang kebetulan membantu proses pindahan tersebut.

Qi Luo memutuskan untuk memberitahu Ling dengan ditemani Qing Mei dan Da Ye disebuah restoran. Ling yang sudah tahu Qi Luo telah pindah terkejut mendengar gadis itu ternyata kembali bersama sang ayah tiri dan seperti yang bisa ditebak, pria itu marah sekali terutama dengan keluguan Qi Luo yang menyatakan percaya pada janji ayah tirinya untuk berubah.

Setelah Da Ye dan Qing Mei pergi, Ling meminta Qi Luo untuk tinggal dengannya. Gadis itu menolak dengan alasan tidak ingin meninggalkan ibunya, namun ucapan tersebut membuat Ling kesal dan langsung memberikan vonis : ia sudah tidak tahan lagi berhubungan dengan Qi Luo dan minta putus. Paginya, berita tersebut telah tersebar ke seluruh penjuru kampus.

Untuk menunjukkan dirinya telah sendiri lagi, Ling menerima ajakan adik kelasnya untuk berkencan. Saat berpapasan, Qi Luo menanyakan kebenaran berita tersebut, yang diangguki oleh Ling. Ucapan tersebut benar-benar memukul Qi Luo, yang masih tidak percaya hubungan mereka telah berakhir. Sebelum berpisah, Ling mengatakan senang bisa mengenal Qi Luo yang telah membuatnya merasakan sesuatu yang tidak pernah dirasakan saat bersama gadis lain.

Kepasrahan Qi Luo membuat Qing Mei marah, ia mengingatkan gadis itu betapa banyak halangan yang ditempuh supaya keduanya bisa bersama. Qi Luo berubah pikiran dan berusaha mengejar Ling namun terlambat, motornya telah dipacu meninggalkan kampus. Malamnya, pemuda itu mengajak dua orang wanita berkencan disaksikan Qing Mei dan Da Ye, yang belakangan menunggu dimotornya. Saat keluar, Ling mengaku tidak melakukan apa-apa karena terus teringat Qi Luo.

Ternyata, alasan Ling meminta putus karena pria itu merasa Qi Luo tidak percaya dirinya bisa memberi masa depan padahal dalam hatinya, ia sedang membangun rumah untuk gadis itu. Ling memutuskan untuk kembali memberi kesempatan pada Qi Lu, yang sebenarnya telah menunggu dirumahnya sejak sore hingga larut malam. Namun saat ia tiba, gadis itu telah pergi.

Ling memacu motornya ke stasiun yang telah tutup, namun Qi Luo ternyata belum pulang karena tidak membawa uang. Gadis itu menepis anggapan Ling dengan mengatakan kalau pria itulah orang yang diberinya ciuman pertama, membuat jantungnya berdegup lebih kencang dari biasa, dan yang paling penting memberi keberanian untuk menghadapi masa lalu yang ditakutinya. Keduanya berpelukan dan kembali berbaikan.

Paginya, sang ayah tiri setengah memaksa mengantar ibu Qi Luo kerumah sakit untuk memeriksakan kesehatannya. Qi Luo tersenyum dan menganggap bahwa semua telah kembali seperti biasa, namun perkiraannya meleset. Mendadak, sang ayah tiri muncul saat ia mengobrol dengan Qing Mei, menutup telepon dengan paksa, dan kembali berusaha memperkosanya. Namun kali ini, Qi Luo tidak tinggal diam.

Sinopsis Mars Episode 14

Sambil terisak, Qi Luo mulai menceritakan kejadian terkutuk yang selama ini menghantuinya dalam mimpi buruk. Meski lega, kisah tersebut membuat Qi Luo merasa tidak pantas bersanding dengan Ling dan minta supaya hubungan mereka berakhir. Tanpa terasa, Ling menitikkan air mata.

Setelah kejadian tersebut, Qi Luo mencari Qing Mei dan menangis terisak-isak dipelukan gadis itu sambil menceritakan kalau ia sudah tidak bisa bersama Ling lagi. Gadis malang itu memutuskan untuk menginap dirumah sahabatnya tersebut sambil menenangkan hatinya yang gundah. Esoknya disekolah, bangku disebelah Qi Luo kembali kosong.

Dari belakang mendadak terdengar suara ribut, yang disebabkan oleh Ling yang masuk ke kelas dan menarik Qi Luo keluar. Protes guru yang mengajar tidak dihiraukannya, ia memacu motornya sambil memboncengi gadis itu ke tepi pantai dan menjernihkan semua masalah. Disana, Ling mengatakan bahwa sama seperti Qi Luo, dirinya sendiri juga termasuk kategori tidak normal.

Ling juga mengatakan kalau ia tidak mengerti perasaan Qi Luo karena bukan perempuan, namun ia sadar sangat sulit melupakan suatu kejadian yang membekas. Menurut Ling, yang terpenting adalah apapun yang terjadi, sosok Qi Luo dihatinya tidak berubah. Ucapan tersebut membuat gadis itu menangis dan langsung memeluk Ling, yang tersenyum.

Keduanya kemudian membantu dua orang anak kecil untuk membangun sebuah puri pasir yang megah. Saat matahari sore turun, Ling mengatakan bahwa sama seperti istana pasir yang akan hancur setelah diterpa air laut, kenangan dapat selalu dibuat lagi. Saat kembali ke kampus, keduanya langsung dihukum.

Saat berjalan bersama Qing Mei, Qi Luo melihat sosok Hong Dao ditengah keramaian dan memutuskan untuk mengunjungi pria itu dirumah sakit. Nasehatnya kembali tidak diperdulikan, bagi Hong Dao kebahagiaan adalah tipuan dan selalu didapat diatas penderitaan orang lain.

Qi Luo sadar tidak ada gunanya membujuk Hong Dao, dan memutuskan untuk mencari kebahagiaannya sendiri bersama sahabat-sahabat terbaiknya. Namun saat pulang, sosok dari masa lalunya yang kelam muncul : ayah tiri yang pernah memperkosanya.

Sinopsis Mars Episode 13

Qi Luo ternyata dijebak oleh Hong Dao, ia dibawa keatap gedung rumah sakit karena ingin dilenyapkan oleh pria itu, yang tidak ingin Ling berubah menjadi sosok yang membosankan. Disuruh melompat dari atap, Qi Luo berontak dan terjadi pergumulan diantara keduanya.

Ketika mengetahui Qi Luo tidak ada dirumah sakit, Ling sempat panik. Namun saat berjalan di koridor, dari jendela ia melihat selendang yang dipakai Qi Luo jatuh dari atap gedung. Ia langsung berlari sekencang-kencangnya, dan tiba tepat pada saat Hong Dao nyaris membunuh gadis yang dicintainya itu.

Hong Dao yang babak-belur dihajar Ling nyaris saja dijatuhkan dari atap gedung kalau saja Qi Luo tidak mencegah, namun pria aneh itu malah tertawa-tawa seperti orang gila. Ia mengatakan bahwa Ling berusaha menghindarinya karena tidak berani berhadapan dengan diri sendiri, yang memiliki sifat sebuas Hong Dao.

Ucapan tersebut benar-benar memukul batin Ling, ucapan Qi Luo yang bernada menghibur tidak mampu mengobati kesedihannya karena jauh didalam hatinya, ia merasa bahwa apa yang diucapkan Hong Dao benar adanya. Bahkan, Ling mengaku kalau dirinya sudah siap membunuh musuhnya tersebut dengan cara paling sadis.

Keesokan harinya Qi Luo mengajak Hong Dao bertemu, yang membuat pria itu heran dengan keberanian gadis itu. Qi Luo menasehati Hong Dao untuk tidak menyamakan Ling dengan dirinya, karena dunia Ling penuh warna dan apapun usahanya akan percuma. Tidak berkata apa-apa, Hong Dao beranjak pergi. Di tangga berjalan, ia kembali berulah sehingga berurusan dengan pihak berwajib.

Ancaman Hong Dao yang mengetahui masa lalu Qi Luo yang kelam membuat gadis itu diserang mimpi buruk setiap malam, bayang-bayang kejadian traumatis yang dialaminya kembali muncul. Di tempat kuliah, ia mendapat berita dari Da Ye kalau kejadian dengan Hong Dao nampaknya benar-benar memukul Ling. Qi Luo memutuskan untuk mendatangi rumah pria itu.

Benar seperti dugaannya, Ling ada disana dan saat mengobrol, mengatakan bahwa dirinya sama persis dengan Hong Dao. Namun, kelembutan Qi Luo mampu menghibur pria itu. Keduanya berciuman, dan nyaris saja terjadi sesuatu yang lebih kalau saja Qi Luo tidak berteriak histeris. Pelan-pelan, mulai terkuak misteri dibalik ketakutan Qi Luo bermesraan dengan pria.

Sinopsis Mars Episode 12

Menatap mata Ling, Hong Dao mengatakan bahwa Qi Mu memang pantas mati. Ucapan yang tidak diduga sama sekali itu langsung membuat Qi LUo mual dan berlari kekamar kecil. Ling menemaninya, namun pria itu malah dimarahi karena tidak jujur seputar pekerjaan sampingannya di klub bilyar.

Keesokan harinya, Qi Luo telah ditunggu Ling di taman kampus. Pria itu minta maaf dan berjanji untuk mencari pekerjaan yang lebih baik serta tidak merahasiakan apapun dari Qi Luo. Belakangan, Qi Luo mengaku kalau ia merasa sedikit cemburu dengan Hong Dao, yang dinilai memiliki banyak persamaan dan kecocokan dengan Ling. Gadis itu kembali diingatkan bahwa Hong Dao tidak sepolos yang diduga.

Saat hendak kembali kekelas, Qi Luo dicegat Hong Dao. Pria itu memberitahu bahwa Ling-lah yang menyebabkan luka bakar ditangannya. Tak lama setelah kejadian tersebut, Hong Dao mendatangi Ling yang sedang tertidur diruang kesenian. Saat hendak menciumnya, Ling mendadak bangun.

Pembicaraan Hong Dao yang mulai menunjukkan kegilaannya membuat Ling muak, pria itu memutuskan untuk memberi pelajaran tentang detik-detik menjelang kematian. Ling nyaris saja membunuh Hong Dao, namun sebuah gelas pecah membuatnya sadar. Bukannya takut, Hong Dao malah tertawa dan menyebut kalau Ling sama dengan dirinya. Ucapan tersebut didengar Qi Luo yang berada dibalik pintu.

Saat hendak pulang, Qi Luo mendapat telepon yang mengabarkan kalau ibunya masuk rumah sakit. Menurut keterangan dokter, wanita setengah baya itu hanya kelelahan. Qi Luo langsung ingat akan ucapan ibunya yang mengatakan akan mencari uang tambahan untuk biaya kuliah putrinya tersebut, ia langsung menangis terisak-isak. Ling sendiri baru mengetahui kabar tersebut keesokan harinya dari Qing Mei.

Qi Luo yang baru keluar dari rumah sakit keesokan harinya terkejut melihat Ling telah menunggunya. Pria itu pula yang menemani gadis itu tidur saat hari menjelang malam, karena Qi Luo mengaku takut gelap dan kerap berhalusinasi akan ada orang aneh yang mendatanginya.

Hong Dao masih belum kapok untuk meneror Ling, ia mendatangi pemuda itu dan menanyakan apakah Ling mulai takut padanya. Dengna jujur pemuda itu mengatakan bahwa ia takut Hong Dao akan membuatnya kehilangan orang yang dicintai, dan meminta pemuda itu untuk menjauhinya. Ucapan tersebut membuat Hong Dao memandang Qi Luo sebagai ancaman baru, ia mulai merencanakan cara untuk mengenyahkan gadis itu dari sisi Ling.

Sinopsis Mars Episode 11

Saat berjalan keluar kampus, Qi Luo melihat Hong Dao sedang duduk sendiri dan meneteskan air mata. Hal itu membuatnya iba, sehingga ia mengajak pria itu mengobrol. Hong Dao mengaku kalau ia berharap seperti Ling, ia juga tahu kalau Qi Luo adalah pacar Ling.

Ling menjemput Qi Luo ke klub kesenian, namun disana ia bertemu dengan seseorang yang tidak diharapkan sama sekali : Hong Dao. Nyaris saja pria itu dilabraknya, namun Qi Luo memarahi Ling dan menyuruhnya minta maaf. Ternyata, Hong Dao telah mendaftarkan diri sebagai anggota baru klub kesenian.

Berusaha membuka percakapan, Ling menyindir bahwa ia kagum dengan Hong Dao yang diduganya biseksual. Saat ditanya gadis seperti apa yang disukai, Hong Dao menyebut nama Qi Luo. Ucapan itu membuat Ling naik pitam dan nyaris menghajarnya kalau saja tidak dicegah oleh Qi Luo.

Saat Ling bermain bilyar, Hong Dao tiba-tiba muncul dan mengajaknya adu kemampuan dengan taruhan : kalau Ling menang maka sejumlah uang menjadi miliknya namun bila kalah, ia menjadi milik Hong Dao selama beberapa jam. Ling yang terlalu bernafsu akhirnya kalah sehingga mau tidak mau ia menjadi 'budak' pria aneh itu.

Disebuah gudang terpencil, Hong Dao memberitahu bahwa Ling pernah menolongnya saat dipukuli orang disana lima tahun silam. Cerita itu disampaikannya ke Qi Luo, dan pria itu mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak disengaja. Qi Luo memberikan ciuman kilat pada Ling dan mengatakan bahwa pria itu tidak sadar kalau dirinya memiliki kebaikan hati.

Saat sampai dirumah, Ling telah dinanti seorang polisi bernama Tian, yang mendengar kabar kalau Hong Dao bersekolah di tempat yang sama dengan Ling. Pria itu menceritakan latar belakang Hong Dao yang mirip dengan Ling : sama-sama pernah dirawat di rumah sakit jiwa, namun kasusnya lebih parah karena membunuh orang. Keesokan harinya, Ling meminta Qi Luo untuk tidak berhubungan lagi dengan Hong Dao.

Kemunculan Hong Dao untuk kedua kalinya ditempat bilyar membuat Ling kesal, ia mengambil sebatang rokok dan mematikannya di telapak tangan Hong Dao. Luka tersebut membuat Qi Luo iba, namun ia malah dimarahi oleh Ling. Dari A Bing, Qi Luo akhirnya tahu kalau Hong Dao pernah membunuh orang.

Sinopsis Mars Episode 10

Saat berada diluar kelas, Qi Luo menanyakan kepada Ling apakah masalahnya dengan Sha Shi sudah diselesaikan atau belum. Saat keduanya mulai berbicara serius, Zhu Li muncul dan memberitahu Ling kalau Sha Shi telah menunggunya untuk membicarakan masalah penting.

Saat tinggal berdua, Zhu Li meminta Ling untuk merawat Sha Shi dan menuduhnya berpacaran dengan Qi Luo karena sifat gadis itu yang mirip dengan Sheng. Saat bertemu, wajah Sha Shi langsung berbinar dan terus mengatakan bahwa hubungannya dengan Ling akan dimulai dengan awal baru. Perubahan sikap Ling membuat gadis itu mulai kuatir.

Apa yang ditakutkannya benar, Ling meminta Sha Shi untuk belajar menghargai diri sendiri dan menghargai apa yang dimiliki saat ini. Pria itu juga mengatakan kalau berbeda dengan saat bersama Sha Shi, kehadiran Qi Luo membuatnya seakan tidak berdaya. Saat Ling sudah pergi, Sha Shi sambil meneteskan air mata berbisik bahwa ia tahu akan kehilangan Ling sejak pertama bertemu Qi Luo.

Ling akhirnya kembali bersama Qi Luo, yang memintanya mengajari cara mengendarai motor. Gadis itu senang sekali melihat segalanya berjalan lancar, namun Ling lupa mengajarinya satu hal : cara mengerem. Nyaris saja ia dan motornya masuk ke sungai kalau tidak ditolong Ling. Sambil mengobrol, keduanya berandai-andai akan jadi apa dalam waktu beberapa tahun mendatang.

Lukisan Qi Luo yang berjudul Mars menarik perhatian seorang pria setengah baya, namun Qi Luo menolak menjualnya. Saat diceritakan, Ling yang tidak antusias menciumnya, yang langsung dibalas Qi Luo. Ciuman keduanya yang semakin panas terhenti oleh sikap aneh Qi Luo yang membuat Ling bingung.

Keesokan harinya saat mengobrol dengan Da Ye tentang cinta, mendadak Ling ditabrak oleh seorang pemuda dari arah belakang. Saat Ling mengatakan bahwa pemuda misterius itu mirip wanita, Da Ye menimpali dengan mengatakan bahwa pria itu sedang menjadi pembicaraan mahasiswa satu kampus. Mereka tidak sadar kalau pemuda itu, Hong Dao, akan mendatangkan kesulitan dikemudian hari.

Sinopsis Mars Episode 9

'Ajakan' ibunya tersebut tentu saja membuat Ling bingung, pasalnya terkadang wanita itu kerap memuji wajah Ling yang disebut-sebut semakin mirip dengan sang ayah. Pembicaraan tersebut terpotong oleh Sha Shi yang tiba-tiba muncul.

Gadis itu langsung marah-marah dan mengatakan kalau dirinyalah yang meminta Sheng supaya 'menghilang' dari dunia. Setelah mengeluarkan pernyataan mengejutkan tersebut, Sha Shi langsung berlari meninggalkan Ling dan Qi Luo. Belakangan Ling mengejar gadis itu, namun tidak menemukannya dimanapun.

Qi Luo sendiri sebenarnya menyangsikan Sheng akan bunuh diri hanya karena omongan tersebut, mengingat Sheng sangat menyayangi kakak kandungnya tersebut. Saat kembali, Ling yang tidak menemukan Sha Shi mulai menduga kalau gadis itu berencana bunuh diri, dan mengajak Qi Luo dan Zhu Li keatap sekolah untuk memeriksa.

Saat hendak menaiki tangga, Ling kembali pingsan namun saat sadar, ia mulai mengingat semua kejadian termasuk sebab kenapa Sheng bunuh diri. Ia langsung berlari keatap, dan mendapati Sha Shi, yang mengaku ingin bunuh diri namun tidak berani. Saat itulah Ling menyampaikan kebenaran yang diketahuinya : Sheng bunuh diri karena mereka bukan anak kandung sang ayah.

Keesokan harinya Ling kembali tidak masuk sehingga membuat Qi Luo kuatir. Saat disusul kerumahnya, pemuda itu ternyata sakit panas dan belum juga bangun. Dengan nekat, Qi Luo menelepon sang ibu dan beralasan dirinya menginap di rumah Qing Mei untuk menghabiskan malam merawat Ling yang sedang dalam kondisi tidak sehat.

Keesokan harinya saat bangun, Ling yang sudah sehat terkejut melihat Qi Luo telah menyiapkan makan pagi. Saat mengobrol, Qi Luo akhirnya tahu bahwa Ling-lah yang memberitahu Sheng perihal kenyataan hubungan sang ibu dengan pria lain tersebut. Alasannya sangat sederhana : Ling tidak suka melihat Sheng yang sifatnya terlalu baik dan lembut.

Sinopsis Mars Episode 8

Saat mengobrol berdua dengan Qi Luo, Zhu Li menceritakan kisah dibalik meninggalnya Sheng. Menurutnya, saat itu Ling mengaku kalau dirinyalah yang mendorong sang adik. Meski tidak ada yang percaya, sejak itu satu sekolah mulai meragukan kewarasan Ling.

Meski kabarnya Sheng meninggal karena Sha Shi yang semula pacarnya direbut Ling, namun Zhu Li mengaku dirinya tidak percaya begitu saja karena ia tahu betul sifat Sheng yang sebenarnya. Saat hari mulai beranjak malam, Ling dan Sha Shi masih berada di tepi pantai. Sebelum berpisah, Sha Shi meminta Ling untuk memasangkan kalung perak. Ia juga mengatakan tidak akan melepas Ling.

Qi Luo masih tetap menunggu Ling dikampus meski hari telah gelap, karena ia yakin pria itu akan menepati janjinya. Tak lama kemudian muncul seorang pria, bukan Ling melainkan Da Ye. Begitu Ling muncul, ia langsung dimarahi oleh sahabatnya tersebut, yang mengatakan akan berusaha merebut Qi Luo seandainya tidak dijaga.

Paginya saat bersama Qing Mei, Qi Luo didatangi oleh Sha Shi. Niatnya memanas-manasi, Sha Shi kaget melihat gelang keberuntungan Ling melingkar di pergelangan tangan saingannya tersebut. Ia naik pitam dan berusaha melepaskannya, namun Qi Luo menepis sehingga Sha Shi terjatuh. Kejadian tersebut dilihat oleh Ling, yang langsung menampar Sha Shi.

Pria itu meminta Shi untuk meminta maaf pada Qi Luo, yang dengan berat hati dilakukannya. Ling juga mengatakan tidak ingin melihat gadis itu lagi karena hubungan mereka adalah bagian dari masa lalu. Sha Shi yang shock nyaris saja ditabrak mobil kalau saja Ling tidak menyelamatkannya.

Akibat kejadian tersebut, tangan kanan Ling mengeluarkan banyak darah sehingga harus dibawa kerumah sakit. Saat menunggu dokter mengobati, Sha Shi memohon pada Qi Luo supaya melepaskan Ling untuk kembali kesisinya. Permintaan tersebut membuat gadis itu semakin bingung.

Sinopsis Mars Episode 7

Ling memacu motornya dengan kecepatan tinggi, dan berhasil menjadi orang pertama yang mencapai garis finish. Hal tersebut disambut gembira oleh para sahabatnya, namun tidak berlangsung lama. Karena melanggar bendera kuning, posisinya melorot ke urutan ke-7.

Ming Gao mengira kegagalan tersebut tersebut akan membuat Ling patah semangat, namun lagi-lagi dugaannya meleset. Gemuruh tepuk tangan yang diberikan penonton karena aksi spektakuler Ling menjadi momen tersendiri yang tidak bisa dilupakannya selama berada di Jepang. Ia langsung mengabari Qi Luo, yang bahagia mendengar suara pria yang dicintainya.

Setibanya di Taiwan, Ling langsung diajak Qi Luo ke sebuah pameran dimana lukisannya yang menampilkan Ling sebagai model dipajang. Awalnya pria itu enggan masuk karena tidak ingin melihat wajahnya sendiri, namun melihat wajah penuh pengharapan Qi Luo, niat tersebut diurungkannya. Seorang satpam yang hendak menegurnya terkesima melihat kesamaan gambar dengan aslinya.

Saat mereka pulang, seorang wanita muncul dan raut wajahnya sangat terkejut melihat lukisan yang sepertinya tidak asing lagi. Beberapa saat kemudian, Qi Luo mendapat telepon dari seorang pria yang menanyakan seputar model lukisannya.

Di kelas, murid-murid sepakat untuk melakukan lelang amal. Siapa yang menang akan 'mendapatkan' Ling selama sehari. Saat bazaar dimulai, Ling mengikuti lomba basket yang hadiah utamanya adalah sebuah kalung indah. Sementara tak jauh dari sana, lelang memperebutkan Ling berjalan dengan sangat seru, masing-masing memberikan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan pria itu.

Mendadak dari arah belakang, seorang gadis mengacungkan tangan dan menawarkan harga sangat tinggi yang tidak mampu disaingi siapapun. Gadis misterius itu ternyata tidak memiliki uang sebanyak itu, dan menawarkan sebuah jam sebagai gantinya. Saat berhadapan dengan Ling, gadis itu langsung menampar pria itu kemudian memeluknya. Siapa dia?

Sinopsis Mars Episode 6

Kejadian yang belakangan sering dialami membuat Ling memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit jiwa tempatnya dirawat dulu. Sempat mendengar suara-suara aneh, ia bertemu dengan dokter yang dulu merawatnya. Ling dinasehati supaya bisa menemukan cara saat gejala penyakitnya kambuh.

Setelah keadaan mulai membaik, Ling mengajak Qi Luo ke rumah salah seorang sahabatnya Ming Gao dan dikenalkan dengan istri sahabatnya tersebut yang juga seorang mekanik motor Xiang Zhi. Qi Luo sempat heran melihat wanita itu begitu tegar menghadapi kondisi fisik suaminya, dengan arif Xiang Zhi mengatakan bahwa itulah resiko bersuamikan seorang pembalap.

Saat hendak bertanya tentang Sheng, pembicaraan terputus oleh masuknya Ling dan Ming Gao. Qi Luo diberitahu kalau Ling akan berangkat ke Jepang untuk mengikuti serangkaian sirkuit balapan. Saat disekolah, Qing Mei mengajak gadis itu untuk membeli perlengkapan selama di Jepang, namun Qi Luo dengan berat hati mengatakan kalau dirinya tidak akan berangkat karena tidak mendapat ijin.

Ling sendiri akhirnya berangkat dengan Da Ye, Qing Mei, dan A Bing. Sebelum berpisah, Qi Luo hendak mengembalikan gelang keberuntungan Ling namun ditolak sehingga sebagai gantinya ia memberikan ikat rambut yang pernah dipinjam pemuda itu.

Saat di Jepang, catatan rekor waktu Ling tidak terlalu bagus sehingga Ming Dao kuatir hal itu akan mempengaruhi mental bertandingnya. Siapa sangka keesokan harinya Ling tampil ganas, namun diputaran terakhir saat hendak meng-overlap pembalap lain, ia dipepet sehingga motornya membentur pembatas area.

Sinopsis Mars Episode 5

Qi Luo mendatangi Chang Ze dan mengemis-ngemis supaya sketsa ibu-anaknya dikembalikan karena gambar itu sangat berarti sebagai awal perkenalannya dengan Ling. Chang Ze akhirnya mengembalikan kertas tersebut dengan diam-diam, dan Qi Luo mendapat sahabat baru yang tidak diduganya sama sekali : Qing Mei.

Kejadian tersebut membuat Ling diskors selama seminggu, namun setelah sembilan hari, Ling belum juga menampakkan batang hidungnya sehingga Qi Luo kuatir. Bermodal kertas alamat, Qi Luo nekat bolos sekolah. Saat tiba, ia terkejut melihat Ling terkapar seperti orang mati. Kepanikannya dilihat oleh seorang tetangga, yang dengan santai mengatakan bahwa itulah Ling kalau tidur.

Benar saja, saat tubuhnya digoyang-goyang, Ling langsung bangun. Dengan cueknya Ling langsung mandi di pancuran yang terletak tidak jauh dari Qi Luo, sehingga membuat gadis itu jengah. Dengan jujur pria itu mengaku kalau dirinya harus bekerja malam sebagai kuli sehingga paginya tidak bisa kuliah karena kelelahan.

Perlahan, Ling mulai menceritakan tentang masa lalunya terutama mengenai fakta kalau dirinya pernah mendekam di sebuah rumah sakit jiwa selama beberapa waktu. Kesempatan itu digunakan Qi Luo untuk memberikan gambar ibu-anak pada Ling, namun gambar tersebut malah dibakar. Beruntung Qi Luo tidak marah, malah mengajak Ling menghabiskan waktu di sebuah galeri seni.

Dijalan mereka bertemu seorang suster, yang memanggil Ling dengan nama A Sheng. Belakangan Ling mengaku pada Qi Luo kalau A Sheng adalah adik kembarnya yang telah meninggal karena bunuh diri. Saat membicarakan A Sheng, Ling kembali terbayang saat tubuh adiknya menghempas bumi, sehingga ia mendadak jatuh pingsan. Qi Luo panik, apalagi denyut nadi Ling seolah berhenti.

Sinopsis Mars Episode 4

Saat keluar dari kantor, ia berpapasan dengan Qi Luo. Ling berusaha membuat gadis itu menjauh dengan melontarkan kata-kata kasar, tapi Qi Luo sudah tahu akan niat tersebut. Ia berjanji tidak akan mengganggu Ling lagi seandainya proyek lukisan mereka sudah selesai.

Saat makan siang, Da Ye berusaha menghindar dari Ling, namun ia malah ditarik dan didudukkan satu meja dengan Qi Luo. Dengan santainya Ling langsung meninggalkan mereka berdua, dan memangku seorang gadis. Saat ngobrol berdua, Da Ye meminta Qi Luo mengakui kalau dirinya menyukai Ling. Pria baik hati itu meyakinkan Qi Luo bahwa dirinya mungkin adalah cinta pertama Ling.

Tidak hanya itu, Da Ye juga berjanji akan membantu Qi Luo dan memberi tips-tips menghadapi Ling. Meski sulit untuk diucapkan, tapi sikap Da Ye menunjukkan kalau dirinya sudah merelakan Qi Luo bersanding dengan Ling. Malamnya ia mendatangi rumah sahabatnya tersebut untuk minum bir bersama, mereka akhirnya berbaikan.

Saat dilukis disanggar, Ling kerap melawan dan malah asyik bermain game di ponsel milik Qi Luo. Ternyata diam-diam kakak kelas Qi Luo yang bernama Chang Ze melukis pria itu, tapi Ling mengetahuinya, marah besar, dan merobek gambar tersebut didepannya. Tidak hanya itu, ia mengkritik lukisan pria itu sebagai gambar tak berjiwa, sehingga Chang Ze marah.

Di rumah, Qi Luo kebingungan karena gambar sketsa ibu-anak yang hendak diberikannya pada Ling hilang. Jawabannya diperoleh keesokan harinya, Ling melihat gambar tersebut di koran sebagai gambar pemenang penghargaan. Namun nama si penggambar bukan Qi Luo melainkan Chang Ze. Sadar apa yang terjadi, Ling mendatangi kakak kelasnya tersebut dan menghajarnya habis-habisan.

Sinopsis Mars Episode 3

Da Ye yang masih kesal dengan sikap Ling mendadak diajak sahabatnya tersebut pergi ke sebuah tempat, dimana Qi Luo telah menunggu. Suasana yang sempat berlangsung kaku dicairkan oleh ucapan Ling yang sangat mengejutkan, ia langsung bertanya apakah Qi Luo tidak keberatan berkencan dengan Da Ye, yang hanya dibalas oleh suara pelan gadis itu.

Mendengar Qi Luo berkata tidak keberatan, muka Ling sempat berubah sesaat. Ia langsung meninggalkan gadis itu dan Da Ye berdua. Saat mengobrol berdua, sinar mata Qi Luo langsung berubah ketika topik pembicaraan berpindah mengenai Ling. Da Ye langsung bisa menduga kalau hati gadis yang disukainya sejak SMU tersebut sudah direbut sahabatnya sendiri.

Keesokan harinya di sekolah, Qi LUo yang hendak masuk ke dalam kelas bersama Da Ye dicegat oleh Qing Mei dan gerombolannya. Tidak curiga, Da Ye langsung masuk dan memberitahu Ling tentang kejadian tersebut. Ling langsung berlari keluar kelas karena kuatir terjadi sesuatu dengan Qi Luo, yang disaat bersamaan kembali diancam Qing Mei untuk menjauhi Ling.

Kali ini, Qi Luo tidak gentar dan rela kehilangan tangan kanannya hanya untuk bisa bersama Ling. Ucapan tersebut membuat Qing Mei mengurungkan niatnya, tepat pada saat Ling datang. Ia langsung memeluk Qi Luo, mengajaknya keluar, dan mengancam akan membunuh Qing Mei bila gadis itu berani berbuat macam-macam terhadap Qi Luo.

Da Ye langsung mendekati Qing Mei untuk menasehatinya, dan memberitahu bahwa meski sudah menunggu lama, kadang seseorang tidak mampu meraih cinta yang diinginkannya. Ia mengajak Qing Mei untuk bersama dengannya bersahabat dan berusaha menyatukan Ling dan Qi Luo. Malamnya, Ling mendatangi rumah Qi Luo dengan motor besarnya dan memberi gelang keberuntungannya pada gadis itu.

Tidak hanya itu, Ling juga mencium gadis itu, yang malamnya tidak bisa tidur saking bahagianya. Tapi harapan tinggal harapan, paginya di kampus Ling meminta maaf atas kejadian tersebut dan meminta Qi Luo tidak salah paham. Hal itu membuat gadis itu langsung menitikkan air mata saat membalikkan badan.

Sinopsis Mars Episode 2

Ling terngiang-ngiang oleh ucapan dokter yang pernah menanganinya, dan karena tidak bisa tidur, ia memandangi lukisan Qi Luo. Paginya ia langsung mendatangi gadis tersebut dikelas kesenian, dan mengembalikan gambar tersebut. Ia terkejut mendengar Qi Luo mengucapkan terima kasih.

Gadis itu menawarkan lukisan terbarunya pada Ling, yang membuat pemuda itu senang sekali. Iseng-iseng ia menawarkan tubuhnya sebagai imbalan, yang ternyata ditanggapi Qi Luo dengan serius sehingga Ling kaget dan menjatuhkan beberapa patung yang ada didekatnya. Ternyata, gadis pendiam itu menginginkan Ling menjadi model bagi lukisannya.

Saat dilukis, Ling melontarkan pesimismenya terhadap dunia, namun saat ditanya Qi Luo, ia tertidur. Saat di kelas bahasa Inggris, guru Fang berusaha mempermalukan Ling dengan menyuruhnya maju mengerjakan tugas. Siapa sangka, Ling mampu menyelesaikannya dengan baik bahkan menulis pelecehan yang dilakukan pria itu terhadap siswi sekolah.

Peristiwa tersebut ternyata membuat guru Fang mendendam, motor Ling tanpa disadari si empunya dikerjai sehingga remnya bocor. Untung Ling jago mengendarai motor, ia mampu menghindari tabrakan dengan sebuah truk dengan aksi menawan. Keesokan harinya, ia menarik guru Fang untuk berbicara empat mata. Perang urat syaraf yang dilontarkannya membuat guru tersebut mundur dari jabatannya.

Melihat Qi Luo akrab dengan Ling, Qing Mei yang cemburu menarik gadis tersebut keatap sekolah dan bersama teman-temannya mengancam gadis itu untuk tidak berdekatan dengan pria itu. Mereka menelanjangi gadis itu hingga hanya mengenakan pakaian dalam, dan meninggalkannya begitu saja.

Secara kebetulan Ling yang ingin menyendiri naik ke atap sekolah, dan menemukan Qi Luo dalam keadaan mengenaskan. Dengan lembut ia memasangkan jaketnya ke tubuh Qi Luo, dan melanggar janjinya untuk tidak memboncengi wanita manapun dengan mengantar Qi Luo pulang dengan motornya. Qing Mei yang sekelebat Qi Luo diboncengi Ling semakin kesal.

Sinopsis Mars Episode 1

Qi Luo yang semula sedang melukis langsung menutup buku gambarnya, mengambil secarik kertas dari dalamnya, dan menggambar denah tempat tersebut. Belum sempat berterima kasih, gadis itu langsung berlari pulang, diiringi tatapan bingung Ling.

Ling ternyata datang mengunjungi sahabat sekaligus seniornya Ming Gao, yang karena kecelakaan balap harus kehilangan sebelah kakinya. Karena sangat sayang pada Ling, pria itu memberikan motornya pada anak muda itu. Saat hendak membuang denah, Ling baru sadar bahwa dibagian belakang kertas itu terdapat gambar sketsa yang sangat bagus.

Saat dikampus keesokan harinya, wajah Qi Luo yang murung terlihat oleh Da Ye, salah seorang sahabat karib Ling yang diam-diam telah menyukai gadis itu sejak masa sekolah. Perhatiannya terpecah oleh deru suara motor yang memasuki kampus dengan kecepatan tinggi. Dosen piket sempat marah besar, namun Ling pandai bersilat lidah dan membuat pria setengah baya tersebut mati kutu.

Saat menaiki tangga kampus, Ling sempat menggoda seorang gadis yang ternyata adalah Qing Mei, seorang teman sekelas yang menyukainya, sehingga ia menyesal setengah mati. Karena berusaha menghindar, dikelas ia menduduki sebuah bangku yang ternyata terletak disebelah bangku yang diduduki Qi Luo. Gadis itu sempat ingin pindah tempat, namun dosen keburu masuk.

Ling yang belakangan sadar berusaha menarik perhatian gadis itu, namun ia malah ditimpuk penghapus papan oleh dosen. Ling yang gesit langsung menghindar, namun penghapus tersebut malah mengenai Da Ye yang duduk dibelakangnya. Saat dikamar mandi, Da Ye meminta Ling untuk tidak mendekati Qi Luo.

Namun ucapan sahabatnya tersebut malah membuat Ling semakin penasaran. Saat bertanding basket, ia meminjam uang dan ikat rambut gadis itu dan menjanjikan akan membayar dua kali lipat bila menang taruhan. Qi Luo sebenarnya tidak suka dengan Ling karena dianggap biang onar, namun pandangannya berubah setelah Ling datang menyelamatkannya dari pelecehan seksual seorang guru.

Sabtu, 17 Oktober 2009

Sinopsis Silence Episode Terakhir

Sambil bergumam dalam hati, Wei Yi berharap supaya Shen Shen tidak sedih setelah ia pergi karena menjelang akhir hayat, pemuda itu benar-benar merasakan kebahagiaan. Sendirian di tempat tinggalnya di sebuah pondok, penyakit Wei Yi semakin menjadi.

Sebelum memuntahkan darah dan ambruk, Wei Yi masih sempat berharap supaya nyawanya tidak diambil dulu karena masih ada hal yang harus dikerjakan. Ia ditemukan oleh A Han yang langsung memanggil dokter namun saat hendak menuturkan kondisi yang sebenarnya, Wei Yi dengan gerakan tangannya berhasil mencegah.

Di kediaman keluarga Qi, kaset-kaset rekaman Wei Yi yang diperuntukkan bagi sang ibu akhirnya ditemukan oleh Mei Ru. Sambil tersenyum sambil sesekali terharu, ia mendengarkan semua penuturan dan ucapan sang putra yang begitu dibanggakannya.

Di saat yang sama, Wei Yi sendiri sedang bersiap untuk menghadiri perlombaan renang A Han meski kondisi tubuhnya semakin melemah. Ketika itu, kebetulan Shen Shen juga baru mendarat di Pulau Hijau dan kaget saat tahu Xu Li telah menjemput diiringi senyuman tulus.

Meski wajahnya semakin pucat dan menahan sakit, Wei Yi menyaksikan perjuangan A Han hingga bocah cilik itu memenangkan lomba. Pemuda itu nyaris saja tidak mampu bertahan, namun ada satu hal yang terjadi dan mengubah semuanya. Untuk pertama kalinya, ia mendengar Shen Shen berteriak memanggil namanya.

Dengan tertatih-tatih, Wei Yi mendatangi gadis yang bisa kembali bersuara meski sesaat itu namun tenaganya terlalu lemah dan jatuh ke dalam kolam renang. Kondisi pemuda itu akhirnya diketahui Shen Shen lewat Han Xin yang muncul pada malam harinya, dan bisa ditebak, air mata tidak bisa berhenti mengucur dari mata gadis itu.

Sambil menggenggam tangan Wei Yi yang belum siuman, Shen Shen bertekad menyingkirkan semua rasa takutnya dan memanfaatkan setiap detik kebersamaan mereka untuk membahagiakan pemuda itu. Saat bangun, ia melihat Wei Yi yang telah berpakaian rapi mengajaknya ke sebuah tempat.

Menyandarkan kepalanya di bahu Shen Shen, Wei Yi kembali bercerita tentang bintang keberuntungan dan menyebut di kehidupan mendatang ia berjanji tidak akan meninggalkan gadis yang dicintainya tersebut secepat masa sekarang. Bersama-sama, keduanya membuat isyarat bintang keberuntungan.

Siapa sangka, hal itu ternyata merupakan tindakan Wei Yi yang terakhir sebelum dirinya pergi untuk selamanya. Sambil ikut merebahkan diri di samping jenazah pemuda itu, Shen Shen memasangkan lagu yang biasa didengarkan mereka bersama-sama dan menutup matanya.

Di kediaman keluarga Qi, Mei Ru terkejut mendengar rekaman terakhir yang dibuat Wei Yi mengenai penyakit yang dideritanya. Tak lama kemudian, terdengar dering telepon yang isi beritanya membuat dunia wanita itu seakan runtuh. Namun, ia teringat akan pesan terakhir sang putra yang memintanya untuk merawat A Han.

Tepat pada Natal 2006, Shen Shen memenuhi janjinya untuk kembali ke tempat rahasia dan membaca surat peninggalan Wei Yi. Ia tidak dapat menahan air matanya saat membaca pesan terakhir pemuda yang begitu dicintainya itu. Sebelum pergi meninggalkan semuanya, gadis itu sempat berpesan pada Zuo Jun untuk menepati janjinya : menjadi orang paling bahagia di dunia.




TAMAT

Sinopsis Silence Episode 27

Di rumah, mata Shen Shen berkaca-kaca sambil memandang fotonya dengan Wei Yi. Ucapan Zhen Yang yang menyebut hanya gadis itu yang bisa menolong Zuo Jun terus terngiang-ngiang di telinganya. Begitu pemuda itu pulang, Shen Shen tidak bisa menahan perasaannya namun masih tetap berusaha menutupi.

Perasaan gadis bisu itu makin tidak keruan saat makan malam bersama sahabat-sahabatnya, dengan berat hati ia mengemasi barang-barang dan memutuskan untuk pergi. Keruan saja, Wei Yi yang melihat kebingungan setengah mati apalagi dengan bahasa isyarat Shen Shen mengatakan sudah tidak mencintai pemuda itu lagi.

Dengan berbohong, Shen Shen menyebut kalau semua yang dilakukannya untuk mendekati Wei Yi adalah demi balas dendam ayahnya. Sambil menahan rasa sakit, pemuda itu mengatakan hal-hal tersirat. Sayang, Shen Shen tidak menoleh kebelakang dan terus berjalan. Kalau tidak, ia bisa melihat seperti apa penderitaan Wei Yi.

Dengan caranya sendiri (meski sambil berlinang air mata), Wei Yi berusaha menerima nasib yang mempermainkan hidupnya dengan Shen Shen dan menganggap perpisahan itu memang tidak bisa dihindari meski keduanya sama-sama saling mencintai. Padahal, gadis itu mengorbankan semuanya demi keluarga Zuo.

Tersenyum penuh kemenangan melihat Shen Shen bakal menepati janjinya meninggalkan Wei Yi, Xu Li kaget setengah mati saat melihat foto ayah gadis itu yang ternyata adalah sahabat keluarganya. Gadis itu mulai sadar akan arti ucapan Zuo Jun sebelumnya, siapa sangka balas dendam ternyata begitu menyakitkan.

Dengan langkah gontai, ia berjalan menuju kediaman Wei Yi. Siapa sangka, disana pemuda itu mengatakan hal-hal yang membuatnya semakin sadar kalau apa yang dilakukannya selama ini salah. Apalagi, Wei Yi tidak sungkan-sungkan memanggil dan menganggapnya sebagai seorang kakak kandung.

Wei Yi sendiri akhirnya kembali ke rumah, dan sudah tentu kehadirannya disambut gembira oleh Zhen Yang yang ingin semua harta keluarga Qi dibaliknamakan dengan nama sang putra. Namun, ternyata yang diinginkan Wei Yi hanyalah satu : mereka sekeluarga bisa makan malam bersama dengan tenang. Meski canggung, acara tersebut berjalan dengan baik.

Strategi Zhen Yang ternyata malah jadi senjata makan tuan, sebab Wei Yi justru malah ikut mendukung mogok kerja yang dilakukan para karyawannya dan lewt siaran televisi menasehati pria itu. Pukulan berikutnya didapat dari Zuo Jun, yang memutuskan untuk membeberkan kondisi kesehatan Wei Yi yang terkena kanker.

Memutuskan untuk menyusul ke lokasi demo, Zhen Yang kalah cepat karena putranya ternyata telah pergi dengan tujuan ke Pulau Hijau untuk memenuhi janjinya menonton pertandingan renang A Han. Tidak lagi memikirkan harta kekayaan, ia mengajak Xiao Guang untuk mau menyusul kesana.

Dengan hati gundah, Zhen Yang mendatangi kediaman Shen Shen. Kali ini tidak ada lagi kesombongan dan kecongkakan, yang ada hanya penyesalan dan niat untuk menebus semua kesalahannya. Dengan muka pucat, ia meminta gadis itu untuk mau membujuk Wei Yi pulang sambil menyerahkan sebuah tiket ke Pulau Hijau.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 26

Membulatkan tekad, keesokan harinya ia kembali ke perusahaan Yi Yang untuk menyerahkan surat pengunduran diri. Siapa sangka, niat tersebut dicegah Xu Li yang membuka sebuah tabir kebenaran yang cukup mengagetkan : hidup Wei Yi tinggal beberapa bulan lagi sehingga tidak mungkin pemuda itu bisa menjaga Shen Shen.

Keruan saja, pemuda itu langsung bergegas menuju ke kediaman Wei Yi, tepat pada saat Zhi Ling merayakan pesta ultahnya bersama pemuda itu (yang mengenakan gips di kakinya), Shen Shen (dengan pakaian mahluk Mars), Xiao Guang (pemburu) dan Zhi Ye (sasaran pemburu). Namun, niatnya langsung pudar saat melihat Wei Yi dan Shen Shen berdansa dengan mesranya.

Sayang, ditengah kegembiraan pesta penyakit Wei Yi kembali kambuh. Untung ada Xiao Guang, yang berhasil menutupi semuanya dari Shen Shen. Memutuskan untuk keluar gedung, batuk Wei Yi mengeluarkan darah dan hal itu terlihat oleh Zuo Jun yang ternyata belum pergi. Keruan saja, amarah pemuda itu kembali muncul karena menganggap rahasia itu hanya akan membuat Shen Shen kembali terluka.

Berbeda dengan sebelumnya, Zuo Jun kali ini meminta supaya pria itu bisa bertahan hidup karena Shen Shen membutuhkan kehadirannya. Setelah sekian lama, kedua pria yang berseberangan karena mencintai wanita yang sama itu akhirnya bisa berbicara dari hati ke hati.

Sebelum berpisah, Zuo Jun meminta Wei Yi memanfaatkan waktu yang tersisa untuk benar-benar mencintai Shen Shen. Merasa menemui teman senasib, pemuda itu kemudian menemui Xiao Guang yang ternyata telah lama tahu soal penyakit Wei Yi. Obrolan dua insan yang sama-sama patah hati itu membuat Zuo Jun semakin mengerti bahwa hal terbaik adalah bisa melepaskan pasangan yang telah saling mencintai.

Tentu saja, tidak mudah melepaskan semua kenangan indah bersama Shen Shen, apalagi wanita itu sangat dicintai Zuo Jun. Namun, pemuda itu menguatkan diri sambil mengubur semuanya dengan mengajak Shen Shen ke pinggir sebuah pantai dan berlari bersama.

Sambil setengah merajuk, Zuo Jun meminta Shen Shen untuk bsia mengajari bahasa isyarat kepada Wei Yi hingga pemuda itu benar-benar mahir. Tidak hanya itu, ia juga menyebut bakal melepas cintanya pada gadis itu dan meminta Shen Shen untuk bisa menjaga diri (dan kebahagiaannya) dengan baik.

Saat menyampaikan surat pengunduran dirinya, Zuo Jun berpesan pada Zhen Yang supaya tidak lagi berusaha memisahkan Wei Yi dan Shen Shen. Siapa sangka, pria itu malah menggunakan Zuo Jun sebagai umpan dengan tuduhan menggelapkan uang perusahaan. Keruan saja, Zuo Jun ditangkap polisi.

Keruan saja Shen Shen langsung tidak tenang, karena ia tahu betul apa yang dikehendaki oleh Zhen Yang. Ketika kembali, pertemuan keduanya ternyata telah dilihat Wei Yi dari atas. Pemuda itu langsung menduga-duga apalagi yang diinginkan oleh sang ayah.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 25

Masa-masa tenang yang penuh kepalsuan di kediaman keluarga Qi mulai berakhir, karena Mei Ru ibu Wei Yi berniat menggugat cerai sang suami. Keruan saja Zhen Yang kelabakan, karena ia tidak ingin kehilangan semua harta yang dimiliki selama ini.

Di kantor, Zuo Jun yang banyak termenung kembali dipanas-panasi oleh Xu Li. Namun kali ini, pemuda itu hanya tersenyum lemah sambil mengatakan bahwa niat gadis itu untuk mendapatkan kepuasan dengan menyakiti keluarga Qi pada akhirnya hanya akan membuatnya menderita.

Ucapan itu sempat membuat gadis itu terhenyak dan berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang ayah, siapa sangka Zhen Yang malah memaki-maki dan menyebut kalau Xu Li tidak akan pernah menjadi bagian dari keluarga Qi ataupun mendapat harta warisan. Keruan saja, hal tersebut membuat Xu Li kembali ke dirinya yang dulu.

Dengan berani, gadis yang telah diliputi kebencian itu melabrak Mei Ru dirumahnya sampai-sampai wanita setengah baya itu depresi dan berniat bunuh diri. Begitu diberitahu, Wei Yi langsung bergegas menuju rumah sakit. Alangkah kecewanya dia saat tahu sang ayah malah berusaha menutupi kejadian yang sebenarnya dan tetap bersikap dingin.

Bukannya sadar, pria itu malah berusaha menyalahkan semuanya pada sosok Shen Shen yang dianggap sengaja masuk ke kehidupan Wei Yi untuk mencerai-beraikan keluarganya. Lagi-lagi Zhen Yang berusaha menebus semuanya dengan uang saat bertemu Shen Shen, yang keruan saja ditanggapi dingin oleh gadis bisu itu.

Ketika Mei Ru sadar, Wei Yi akhirnya tahu tentang masa lalu sang ayah dan perasaan bersalah sang ibu yang merasa bertanggung jawab atas semua yang terjadi. Akhirnya pemuda itu mulai paham kenapa selama ini Xu Li begitu ambisius dan tega berbuat apa saja untuk memenuhi keinginannya.

Ditunggu Shen Shen semalaman, Wei Yi baru pulang keesokan harinya dan harus menerima hukuman dari gadis itu : belajar menari dari Zhi Ling. Dengan wajah kusut campur malu, mau tidak mau pria itu harus menurut. Di tempat lain, Xu Li yang masih penasaran berusaha mempengaruhi Xiao Guang untuk tidak melepas Wei Yi begitu saja.

Meski kerap berbuat jahat, diam-diam Xu Li ternyata sangat menderita. Hal itu diutarakannya saat mengobrol dengan Zuo Jun, dan menyebut bahwa meskipun Zhen Yang jahat dan hanya mementingkan materi diatas segalanya, namun pria itu tetaplah ayahnya.

Begitu tahu Mei Ru ada di rumah sakit, Shen Shen memaksa Wei Yi untuk mau mengajaknya. Begitu gadis itu muncul, tentu saja Mei Ru kaget (meski bahagia melihat serasinya sang putra dengan Shen Shen). Sebelum pergi, Shen Shen menitipkan secarik surat yang isinya membuat wanita setengah baya itu terharu sekaligus makin sayang dengan calon menantunya tersebut.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 24

Namun, keterkejutan tersebut langsung berubah menjadi kebahagiaan yang berlipat ganda saat tahu Shen Shen memutuskan untuk 'mengungsi' tinggal bersamanya. Wei Yi langsung memanfaatkannya dengan menjalani masa-masa indah tersebut mulai dari membersihkan kaca hingga mencuci baju bersama-sama.

Di balik kegembiraan itu, tentu saja ada pihak lain yang berduka : Paman Zuo dan Zuo Jun. Mengaku kalau dirinyalah yang menasehati Shen Shen supaya pergi, pria setengah baya itu berharap hal tersebut bisa membuat gadis yang telah dianggap sebagai putrinya itu bisa bahagia. Ucapan tersebut langsung dibalas oleh Zuo Jun yang menyebut akan berusaha mendoakan kebahagiaan Shen Shen meski hatinya sakit.

Meski kerap diwarnai oleh kemuncula Zhi Ling, kehidupan Wei Yi dan Shen Shen praktis sangat bahagia. Sayangnya, pemuda itu masih memilih untuk menyimpan sendiri rahasia penyakitnya dan dalam hati berharap gadis yang dicintainya itu mau mengerti.

Walau sudah pindah, tentu saja Shen Shen tidak melupakan sosok keluarga Zuo. Keesokan harinya, ia mendatangi tempat Paman Zuo berjualan dan membantu pria setengah baya itu seperti biasa. Setelah semuanya beres, keduanya makan nasi daging bakar bersama dan dengan terharu, gadis itu mendengar penuturan sang paman yang menyebut bahwa kepindahan Shen Shen sama seperti menikahkan putrinya dengan orang lain.

Wei Yi akhirnya benar-benar bisa merasakan indahnya hidup, ia bahkan tidak bisa berhenti tersenyum setiap kali Shen Shen ada didekatnya. Suatu hari, mereka dikejutkan oleh kunjungan dari seseorang yang telah lama dirindukan pemuda itu : Mei Ru ibunya.

Selain untuk melepas rasa kangen, wanita itu juga memberikan sebuah surat yang ternyata datang dari A Han di Pulau Hijau. Malamnya, Wei Yi yang kalah suit mendapat giliran memasak, tapi sudah tentu rasanya tidak keruan. Namun saat berniat menyingkirkan makanan buatannya, Shen Shen mencegah dan menyebut bahwa itulah makan malam paling membahagiakan dalam hidupnya.

Hari demi hari berlalu dan tanpa terasa saat-saat akhir kehidupan Wei Yi makin dekat. Lewat rekaman yang diperuntukkan untuk Mei Ru ibunya, barulah pemuda itu sambil menahan tangis mengaku kalau tidak rela melepas semua kebahagiaan yang dirasakannya bersama Shen Shen. Bisa dibayangkan, betapa menderitanya perasaan Wei Yi.

Ketika ditemui Xiao Guang keesokan harinya, Wei Yi berterus-terang bahwa dirinya yang sekarang benar-benar takut akan kematian. Di tempat lain, sang ayah Zhen Yang berhasil mendapatkan informasi tentang Shen Shen, dan ternyata ayah gadis itu memiliki hubungan masa lalu dengannya.

Melihat pemuda yang masih dicintainya itu menangis sesunggukan, Xiao Guang yang tidak tega akhirnya memeluk Wei Yi sambil berusaha menenangkannya. Dengan terbata-bata, gadis itu menasehati Wei Yi supaya mau menghadapi semuanya dengan berani karena hanya dengan demikian, restu gadis itu terhadap hubungan mereka tidak sia-sia.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 23

Kepada Wei Yi, Xiao Guang menasehati supaya pemuda itu mau memberitahu tentang penyakit yang diderita pada sang ibu Mei Ru. Belakangan, ucapan dari Huang Zhi Ye tentang perumpamaan yang disampaikannya semakin meneguhkan niat gadis itu untuk kembali mempersatukan Wei Yi dan Shen Shen.

Menemui Shen Shen dirumahnya, Xiao Guang memberikan alamat tempat Wei Yi berada sambil menyebut bakal berubah pikiran bila sang rival tidak lekas menjemput pria yang sama-sama mereka cintai itu. Mengatakan bahwa itulah caranya mencintai Wei Yi, Xiao Guang melangkah keluar sambil meneteskan air mata.

Dengan cepat, Shen Shen langsung pergi ke alamat yang dimaksud dan setelah sempat berpapasan dengan Zhi Ling (yang terburu-buru berangkat kerja), ia langsung memeluk Wei Yi saat pria itu muncul. Wei Yi sendiri akhirnya menyerah dan dalam hatinya berjanji bakal terus mencintai Shen Shen di sisa hidupnya yang tinggal sebentar lagi.

Sesampai dirumah, Shen Shen langsung disambut dengan kekecewaan Zuo Jun yang meski tahu kalau Wei Yi sudah ditemukan, masih belum bisa melepas gadis yang telah dicintainya sejak lama itu. Bertekad untuk menjadi sosok pria yang baru, Wei Yi bertekad membuktikan pada diri sendiri dan ibunya kalau ia bisa hidup mandiri.

Zhi Ye yang dipusingkan oleh ulah sang kakak yang tidak henti-hentinya menanyakan soal Wei Yi akhirnya tahu kalau Xiao Guang telah rela melepas mantan tunangannya tersebut, dan tersenyum gembira. Rupanya, gadis itu benar-benar berniat untuk memulai hidup baru.

Masa-masa bahagia Shen Shen dan Wei Yi dimulai, gadis itu kerap menyambangi kediaman baru pemuda itu, memberikannya nasi daging bakar yang sangat enak, dan saling bercanda satu sama lain. Dengan senyumannya yang khas, Shen Shen tidak henti memberi dorongan semangat pada pria yang dicintainya itu. Bahkan, Wei Yi dengan rela menemani Shen Shen ke pasar meski hanya memakai sendal jepit dan celana pendek (pinjaman dari Zhi Ye).

Bersepeda bersama Shen Shen dan merasakan nikmatnya menghirup udara bebas, mendadak penyakit Wei Yi kumat sehingga keduanya terjatuh. Shen Shen yang semula tidak tahu apa-apa akhirnya sadar ada sesuatu yang salah dengan pemuda itu, namun usahanya memaksa Wei Yi (yang masih saja berusaha menutup-nutupi) untuk mau pergi ke rumah sakit gagal.

Dengan penuh kekuatiran, Shen Shen berhasil menuntun Wei Yi kembali ke kediamannya dan tidak henti berada disamping pembaringan pemuda itu. Begitu bangun keesokan harinya, Wei Yi terkejut saat mendapati Shen Shen tertidur disampingnya, dan sadar kalau gadis yang dicintainya itu tidak pulang.

Namun dibalik hubungan mereka, masing-masing menyimpan kekuatiran. Wei Yi menganggap dirinya egois karena memilih bisa 'pergi' dengan Shen Shen disampingnya, sementara Shen Shen merasa cinta yang begitu besar membuatnya harus mengorbankan Zuo Jun. Dengan berat hati, gadis bisu itu akhirnya memutuskan untuk pindah.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 22

Di rumah, Zhen Yang dan Wan Mei Ru ibu Wei Yi terlibat pertengkaran hebat. Setelah sekian tahun membisu, wanita itu akhirnya tidak tahan lagi dengan sikap sang suami dan dengan lantang menuturkan bahwa semua itu adalah karma yang harus mereka tanggung. Sebagai balasannya, Zhen Yang membanting pigura foto mereka dan melangkah pergi.

Apa yang ditakutkan Mei Ru ternyata benar, dari Pengurus Liu ia akhirnya tahu bahwa wanita dan seorang gadis cilik yang berlutut di depan rumah lama mereka 13 tahun silam adalah mantan istri dan putri Zhen Yang. Di kantor, Xu Li akhirnya membuka identitas dirinya kepada Zuo Jun, yang hanya bisa terperangah.

Bagaimana dengan Wei Yi dan Shen Shen? Ditengah keributan yang terjadi, mereka ternyata berada di bawah pohon yang menjadi saksi kebersamaan keduanya 13 tahun silam sambil menikmati musik bersama. Demi menghibur gadis itu, Wei Yi mengalah dan setuju saat diajak ke sebuah taman bermain.

Saat berjalan pulang, tak sengaja keduanya bertemu dengan sebuah rumah kecil yang idanggap sangat ideal untuk tinggal. Sambil mendengarkan harapan Shen Shen (lewat bahasa isyarat), Wei Yi hanya bisa tersenyum sedih karena tahu bahwa harapan untuk bisa tinggal di rumah tersebut bersama Shen Shen yang dicintai hampir tidak mungkin.

Sesampai dirumah, Shen Shen mendengar keributan dan terkejut saat melihat Paman Zuo memukuli Zuo Jun habis-habisan karena dianggap sengaja menindas gadis itu. Sementara itu, Wei Yi yang kuatir dengan keadaan Xiao Guang menanyakan tentang gadis itu pada Huang Zhi Ye.

Keruan saja, kehadirannya disana membuat Zhi Ye kesal. Namun saat adu mulut, mendadak Wei Yi ambruk dan mau tidak mau, Zhi Ye menggotong pemuda itu ke rumahnya. Mengabaikan permintaan Zhi Ling sang kakak, ia akhirnya memberi tahu Xiao Guang tentang keberadaan Wei Yi.

Setelah Wei Yi siuman, Xiao Guang yang masih terluka akhirnya pasrah dan secara tersirat mengaku tidak akan berusaha memisahkan pemuda itu dengan Shen Shen lagi. Setelah bertemu Mei Ru, ia akhirnya dinasehati untuk tidak mengulang kesalahan yang pernah dilakukan wanita setengah baya itu, dan mau melepaskan Wei Yi dengan penuh kerelaan.

Yang masih belum puas adalah Zhen Yang, ia memutuskan untuk melabrak Shen Shen dan menanyakan keberadaan putranya. Siapa sangka dari gadis itu (dan dibantu oleh Zuo Jun sebagai penerjemah), pria itu malah disebut iri pada sepasang sejoli itu karena tidak mempunyai kemampuan untuk mencintai orang lain. Dengan kesal, Zhen Yang keluar sambil mengancam bakal menghentikan semua bantuan finansial Wei Yi.

Wei Yi yang baru pulih akhirnya ditampung oleh Zhi Ling, yang tersipu-sipu saat tahu pemuda itu telah memutuskan pertunangannya dengan Xiao Guang. Dengan penuh semangat, ia memberi nasehat supaya Wei Yi berani mengutarakan perasaannya pada gadis yang dicintai, tanpa tahu gadis tersebut bukanlah dirinya melainkan Shen Shen.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 21

Perubahan sikap Wei Yi di kantor makin terasa, seorang manajer yang telah lama bekerja dengan tekun dibuat terkaget-kaget karena sang direktur memintanya dengan halus untuk mengambil cuti panjang. Tak jauh dari sana, Xu Li akhirnya mendapat kabar untuk apa obat yang biasa dikonsumsi Wei Yi.

Sambil memamerkan mobil baru yang didapatnya dengan dalih kenaikan pangkat, Zuo Jun berusaha membujuk Shen Shen untuk mau datang ke acara perayaan bersamanya. Siapa sangka, gadis itu menolak dengan halus. Mau tidak mau, pemuda itu hanya bisa menahan kecewa (meski sebenarnya ia tahu bahwa di acara tersebut hati Shen Shen akan disakiti untuk kesekian kalinya).

Ketika sampai dirumah, Wei Yi merasa bahagia melihat kesibukan ibunya di dapur (dalam rangka mempersiapkan makanan untuk jamuan pesta) yang sekaligus menandakan masa-masa depresi wanita setengah baya itu sudah berlalu. Bahkan, pemuda itu tak segan bermanja-manja sambil menyebut rindu akan masa kanak-kanaknya.

Sayang kebahagiaan tersebut hanya sesaat, mendadak Xu Li muncul dengan seorang koki profesional dan menyebut supaya istri Zhen Yang itu tidak usah bekerja lagi. Keruan saja, ibu Wei Yi kembali dibalut kekecewaan mendalam dan mulai depresi lagi. Ketika dikonfrontir Wei Yi, gadis itu hanya tersenyum licik dan menyebut hanya menjalankan perintah Zhen Yang.

Sadar kalau sang ibu sangat sedih, Wei Yi berusaha menghibur. Namun, wanita setengah baya itu sambil menitikkan air mata malah meminta maaf pada sang putra karena tahu Wei Yi selama ini hidupnya tidak bahagia dan ia sendiri merasa gagal sebagai seorang ibu.

Berkat bantuan Huang Zhi Ye, Xiao Guang akhirnya sampai ke rumah Zhen Yang yang ternyata berniat menggelar pesta pertunangan Wei Yi dan gadis itu. Keruan saja pertemuan Shen Shen (yang diajak Zuo Jun) dengan Wei Yi tidak terhindarkan, namun ada sebuah kejadian lain yang mengubah pemikiran gadis bisu itu.

Bertemu dengan wanita di rumah sakit yang tak lain adalah ibu Wei Yi, Shen Shen dinasehati supaya jangan pernah membalas rasa terima kasih dengan perasaan cinta. Dari kejauhan, Wei Yi hanya bisa menatap dengan trenyuh saat Shen Shen memeluk sang ibu dengan maksud memberi penghiburan.

Suasana panas akhirnya dimulai ketika Zhen Yang mengumumkan rencana pernikahan Wei Yi dengan Xiao Guang, yang langsung dibantah putranya. Tidak hanya itu, ia juga dengan berani mencela tindakan sang ayah yang terang-terangan berusaha mempermalukan Shen Shen yang bisu.

Wei Yi yang tidak tahan lagi akhirnya menarik Shen Shen keluar, namun Zhen Yang mengancam bakal memutuskan hubungan dengan sang putra. Mendadak dari belakang terdengar seruan dari sang ibu, yang menyuruh Wei Yi untuk berani mencari kebahagiaannya meski harus keluar dari rumah.

Memacu mobilnya ke sebuah tempat, Wei Yi dengan suara dingin menegur Shen Shen yang dianggapnya mau datang ke rumah keluarga Qi untuk dihina dan tidak melawan. Kali ini, gadis itu tidak dapat menahan emosi dan berusaha berbicara dengan meneteskan air mata, namun tidak ada sepatah katapun yang terdengar. Tidak tega melihatnya, Wei Yi langsung memeluk Shen Shen.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 20

Keputusan Wei Yi untuk menyuruh karyawan pulang dan mematikan listrik setelah pukul 7 malam membuat sang ayah Zhen Yang uring-uringan. Sambil tersenyum sinis, ia malah menyampaikan nasehat tentang wanita yang cukup membuat hati anaknya terpukul. Mereka tidak sadar, ucapan itu terdengar oleh Xu Li.

Saat membantu ibunya, Wei Yi mendapat telepon dari Zuo Jun yang mengabarkan tentang hilangnya Shen Shen. Ketika bertemu pria yang masih lemah itu, Wei Yi baru tahu bahwa sang rival ternyata sengaja mencelakai diri supaya ia terpisah dari Shen Shen.

Tentu saja, hanya Wei Yi yang tahu dimana Shen Shen berada. Begitu melihat pemuda itu, Shen Shen langsung memeluknya namun terkejut mendengar ucapan pria yang dicintainya itu yang begitu dingin. Bahkan supaya gadis itu mau melupakannya, Wei Yi sengaja berkata kasar sebelum pergi. Dengan sengaja, Wei Yi memamerkan diri pergi dengan seorang wanita lain didepan mata gadis bisu itu.

Tidak ada yang tahu bahwa tak lama setelah itu, Wei Yi menghentikan mobilnya dan membayarkan sejumlah uang pada gadis itu, yang sengaja disewa untuk membuat Shen Shen patah hati. Masalah ternyata belum selesai, Zhen Yang telah tahu mengenai runyamnya hubungan sang putra dengan Xiao Guang, dan memutuskan untuk berusaha menyelesaikan semau dengan caranya sendiri.

Begitu sampai dirumah, Shen Shen mendadak teringat sesuatu dan yakin bahwa semua yang diucapkan Wei Yi adalah bohong. Rupanya, ia baru sadar kalau selama ini pemuda itu sengaja menggunakan nomor telepon yang sama dengan yang pernah diberikan pada Shen Shen 13 tahun silam.

Saat sedang berusaha merebut kertas yang disimpan Shen Shen selama ini, mendadak Zhen Yang muncul bersama Xiao Guang. Dari Xu Li, sang direktur utama akhirnya tahu kalau Shen Shen bisu dan memutuskan untuk meneruskan rencana pernikahan putranya dengan Xiao Guang. Keadaan makin runyam ketika gadis yang ternyata memiliki hubungan dengan Zhen Yang itu tahu soal obat yang biasa dikonsumsi Wei Yi.

Xiao Guang yang hatinya makin hancur menelepon Huang Zhi Ye, dan menyebut bakal menjadikan pemuda itu sebagai kekasih asalkan muncul dihadapannya dalam waktu 5 menit. Keruan saja, Xhi Ye yang sedang bekerja langsung memacu motornya sekencang mungkin, dan sempat terlibat tabrakan. Semula marah karena merasa dibohongi, Xiao Guang akhirnya tahu kalau Zhi Ye ternyata tulus mencintainya.

Rencana untuk memisahkan Wei Yi dan Shen Shen dimulai, Zhen Yang membelikan pemuda polos itu mobil baru dengan satu syarat : ia harus hadir bersama Shen Shen dalam pesta yang digelar di rumah sang direktur. Sambil tersenyum licik, ayah Wei Yi itu menyebut bakal menyelesaikan semuanya.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 19

Sayang sejumlah hal diinginkan terjadi, Shen Shen telah ditemui lebih dulu oleh Zuo Jun sementara Wei Yi yang menahan sakit berusaha menyembunyikan yang sebenarnya pada sang ibu yang kebetulan melintas. Tidak bisa dibayangkan betapa marahnya gadis itu saat tahu kalau Zuo Jun ternyata menyembunyikan identitas Wei Yi selama ini.

Ketika berusaha mencegah kepergian Shen Shen, Zuo Jun terjatuh dan kembali cedera. Sambil terbaring lemah, ia berhasil memaksa gadis yang dicintainya itu untuk mau melupakan Wei Yi dan berusaha membujuk supaya mau dinikahi. Sambil tersenyum lemah, Shen Shen dengan bahasa isyarat mengatakan bakal mempertimbangkannya.

Dasar nasib, saat berusaha menghindar Shen Shen malah bertemu dengan ibu Wei Yi. Melihat gadis itu limbung, ia langsung menyusul dan tepat pada waktunya berhasil menahan tubuh Shen Shen yang terjatuh lemas. Kali ini perasaan mereka tidak bisa dibohongi lagi, Wei Yi langsung memeluk Shen Shen sebelum kemudian berlari masuk ke kamar mandi karena sakit lambungnya kumat.

Tidak ingin Shen Shen melihat kondisinya yang sudah parah, Wei Yi saling berkirim pesan singkat dengan dibatasi oleh pintu. Pesan terakhir membuka tabir semuanya, baik Wei Yi maupun Shen Shen kini sudah tahu kalau identitas mereka masing-masing telah terbongkar.

Gembira karena telah menemukan mahluk planet Mars yang dicari, pikiran Shen Shen mulai melayang karena teringat akan janjinya pada Zuo Jun. Sambil menitikkan air mata, ia memeluk seorang wanita yang ternyata adalah ibu sang pria yang sangat dicintainya tersebut. Nasehat wanita setengah baya itu, ditambah pelukan hangat, membuat Shen Shen kembali tegar.

Begitu Shen Shen muncul kembali di rumah sakit, Zuo Jun menatapnya dengan pandangan penuh kemarahan dan curiga. Sadar kalau usahanya membujuk gadis itu untuk menikah sia-sia, dengan penuh kemarahan Zuo Jun mengusir Shen Shen setelah sempat mengatakan kalau wanita yang dicintainya itu bakal menyesal kalau memilih bersama Wei Yi.

Wei Yi mendadak muncul di lapangan basket, Huang Zhi Ye yang semakin kesal dengan pemuda yang dianggap menyakiti Xiao Guang tersebut akhirnya mengaku kalau menyukai gadis itu dan menyebut tidak akan membiarkan sang rival menyakitinya. Siapa sangka, Wei Yi hanya tersenyum dan merasa lega karena tahu ada seorang pria yang begitu baik yang bakal menjaga Xiao Guang.

Saat terbangun keesokan harinya, Xiao Guang terkejut saat teguran seorang wanita membuatnya terjaga. Mengira kalau sosok tersebut adalah ibu Zhi Ye, siapa sangka bahwa ternyata wanita tersebut adalah Huang Zhi Ling kakak pria itu, yang kontan marah-marah karena dipanggil 'tante'.

Wanita itu ternyata tidak asing lagi, dia adalah petugas kebersihan di perusahaan Yi Yang. Tersenyum dan menduga kalau wanita yang disukai sang adik berusia lebih tua, sambil malu-malu Zhi Ling (yang mengira Wei Yi menyukainya) menyebut kalau juga sedang jatuh cinta dengan seorang pria yang lebih muda. Nampaknya, kesalahpahaman bakal semakin melebar.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 18

Taktik menabrakkan diri Zuo Jun ternyata berhasil, Shen Shen terus menungguinya di rumah sakit. Ketika berbicara dengan Paman Zuo, Wei Yi yang sudah maklum tentang apa yang terjadi sambil tersenyum menuturkan tidak akan mengingkari janji yang pernah diucapkannya.

Begitu sampai di rumah, Wei Yi sudah ditunggu oleh Xiao Guang. Kesempatan tersebut digunakan pemuda itu untuk mengungkapkan semua isi hatinya mulai dari sejumlah perasaan yang baru diketahui sampai meminta maaf karena telah menyakiti hati sang mantan tunangan.

Meski sempat berbuat tidak terpuji, ternyata Xiao Guang masih memiliki hati yang baik, dan menanyakan kenapa Wei Yi tidak mengakui perasaannya kepada Shen Shen. Sayang meski menyukai apa yang dirasakannya saat itu, pemuda tersebut sudah kadung berikrar tidak akan memisahkan gadis yang dicintainya dari Zuo Jun.

Yang paling memukul hati Xiao Guang adalah ucapan Wei Yi sebelum berpisah, yang menyebut kalau kebahagiaan gadis itu tidak ada padanya. Di rumah sakit sambil terus menunggui Zuo Jun yang belum sadar, Shen Shen memandangi kartu yang membangkitkan kenangannya terhadap masa-masa indah bersama Wei Yi.

Namun Zuo Jun nampaknya benar-benar berniat untuk tidak melepaskan Shen Shen dari sisinya, sikap tersebut keruan membuat gadis itu tidak berkutik dan berusaha untuk terus berada disamping pria yang telah dianggapnya sebagai kakak tersebut. Yang kesal justru Paman Zuo, karena merasa sang putra justru menyiksa Shen Shen yang kurang istirahat.

Mendengar kalau kedua orangtuanya bertengkar, Wei Yi memutuskan untuk menghibur sang ibu dengan mengajaknya berjalan-jalan. Dari pembicaraan mereka, pemuda itu sadar bahwa meski waktu bisa diulang, wanita yang dikasihinya tersebut ternyata bakal tetap memilih menikah dengan ayahnya yang selama ini telah berlaku begitu buruk.

Wei Yi sadar kalau sang ibu mengalami depresi, dan menawarkan untuk mau berobat ke sebuah rumah sakit kecil yang pernah didiaminya belasan tahun silam. Gembira karena usulannya ditanggapi positif, sikap sang direktur muda juga ikut berubah saat bekerja : ia menjadi lebih manusiawi dan melarang para karyawan lembur.

Saat mengantar ibunya berobat, Wei Yi yang sempat ragu-ragu menemui Shen Shen akhirnya malah berpapasan dengan gadis itu. Sama-sama merasa canggung, keduanya berjalan ke sebuah kapel dekat rumah sakit tempat mereka pertamakali bergandengan.

Belum sadar kalau Shen Shen telah tahu semuanya, hati Wei Yi bagai ditusuk-tusuk saat melihat bayangan tangan Shen Shen yang membentuk bintang keberuntungan. Begitu berjalan keluar dan membaca kartu pos milik gadis itu, barulah ia mengerti apa yang terjadi, dan langsung kembali sambil berlari.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 17

Masuk kembali ke dalam gereja tempat ia pertama kali menggandeng tangan Shen Shen, Wei Yi berseru bahwa dialah si mahluk planet Mars yang selama ini dicari gadis itu. Sayang, ungkapan tersebut hanya dicetuskannya dalam hati sambil menatap sendu sang gadis bisu.

Sebelum pergi, Shen Shen menyempatkan mengirim pesan singkat untuk menanyakan kapan ia bisa bertemu lagi dengan Wei Yi. Nampaknya ia sudah mantap memilih pemuda itu, di rumah saat bertemu Zuo Jun, gadis itu mengajak bersulang sambil menyebut kalau selamanya mereka bakal menjadi kakak-adik. Keruan saja, ucapan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Zuo Jun.

Sia-sia usaha Shen Shen untuk membujuk, ia semakin merasakan dilema karena selain mencintai Wei Yi, ia juga tidak ingin Zuo Jun kecewa. Sementara itu di tempat lain, Wei Yi mendapat pencerahan mengenai suasana kerja dikantornya dari salah seorang petugas kebersihan, yang tidak sadar kalau pemuda itu adalah direktur yang ditakuti karyawan lain.

Tertarik dengan ucapan wanita tersebut, Wei Yi hanya bisa tersenyum ketika dinasehati sambil memakan roti pemberian sang petugas kebersihan. Berusaha menerapkan masukan yang diberikan, pemuda itu mengikuti Zuo Jun ke pabrik dimana terjadi masalah, dan di luar dugaan ia tidak sungkan turun tangan sendiri.

Kaget melihat sang direktur ikut bekerja, tentu saja para karyawan lain tidak berani berleha-leha dan berusaha memberikan yang terbaik. Ternyata nasehat sang petugas kebersihan benar, sikap para bawahan terhadap Wei Yi langsung berubah 180 derajat. Sambil tersenyum, pemuda itu sadar kalau selama ini dirinya adalah orang yang paling miskin diantara para karyawan karena tidak memiliki kebahagiaan.

Mendapat tugas untuk mewawancarai orang yang mempunyai kekurangan, Xiao Guang mendatangi Shen Shen untuk dimintai komentar. Siapa sangka, usahanya untuk kembali menekan sang rival dengan menggunakan ke'cacat'an tidak berhasil namun malah menjadi bumerang. Mata Shen Shen langsung terbelalak saat tahu Wei Yi adalah pria yang dicarinya selama ini.

Berlari sambil berlinang air mata, gadis itu langsung teringat dengan pertemuan pertamanya dengan Wei Yi yang jauh dari kesan baik, kenangannya semasa kanak-kanak, sampai sejumlah kebetulan yang mempertemukannya dengan pemuda itu. Yang paling diingat tentu saja isyarat bintang keberuntungan dan sejumlah kenangan mengesankan yang membuatnya jatuh cinta pada Wei Yi.

Dalam hatinya, Shen Shen hanya bisa membatin kebingungan karena di satu sisi Wei Yi tidak mau mengaku akan identitas diri yang sebenarnya namun di sisi lain sikapnya terhadap gadis itu berbeda dengan kebanyakan orang. Yang ketar-ketir adalah Zuo Jun, yang diberitahu oleh Xiao Guang kalau identitas Wei Yi telah terbongkar.

Apa yang diucapkan Wei Yi di iepsan terakhirnya : biarkan takdir yang menentukan nasib kita ternyata menjadi kenyataan. Shen Shen memacu mobilnya ke tempat dimana ia dan pemuda itu pertama bertemu : rumah sakit. Sayang, nasib nampaknya masih memberi cobaan lain karena Zuo Jun juga ada disana.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 16

Meski telah menguasai dasar-dasar cara berenang, A Han nyaris saja tenggelam karena mengalami keram. Ketika diselamatkan Wei Yi, bocah pria itu tidak bisa menahan air mata sambil menyebut dirinya sangat ketakutan. Kepolosan A Han membuat Wei Yi teringat akan keluarganya.

Kembalinya Zuo Jun ke rumah membuat Shen Shen merasa canggung, sehingga keruan saja pria itu merasa bersalah karena mengira lamarannya yang membuat wanita yang dicintainya itu berubah. Namun begitu melihat Shen Shen menitikkan air mata, Zuo Jun langsung bisa menebak hal itu disebabkan oleh Wei Yi.

Obrolan dengan A Han membuat Wei Yi sadar bahwa dirinya masih punya urusan yang belum diselesaikan dan berencana kembali ke Taipei. Ia hanya tersenyum ketika sahabat cilik barunya tersebut mengatakan bakal belajar sekeras mungkin menghapalkan huruf-hruf yang tersisa, dan berjanji akan kembali melihat A Han memenangkan lomba renang.

Begitu kembali ke rumah, Wei Yi langsung disambut oleh ibunya, yang sempat merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan putra kesayangannya tersebut. Baru saja mau mengobrol, mendadak Zhen Yang muncul dengan muka masam. Bisa ditebak, sang ayah langsung memarahi dan menuduh Wei Yi telah merusak nama baiknya.

Rupanya, Zhen Yang telah mendengar masalah Shen Shen dari asistennya Xu Li. Siapa sangka, dengan tegas Wei Yi menegur ayahnya yang berusaha menyelesaikan semua hal lewat uang dan mengatakan bahwa tidak semua bisa dibeli dengan uang.

Begitu mendapatkan undangan untuk makan malam bersama, wajah Xiao Guang yang sedang bersama 0909090 langsung berseri-seri. Namun, pemuda yang telah lama memendam cinta itu tidak bisa menahan diri lagi dan meminta Xiao Guang untuk mau melupakan Wei Yi yang sudah tidak mencintainya lagi. Keruan saja, ia langsung mendapat 'hadiah' tamparan.

Begitu bertemu Wei Yi, Xiao Guang langsung memeluk mantan tunangannya tersebut dan menyebut tidak keberatan pria itu mencintai wanita lain asalkan ia diperbolehkan menemani sampai akhir hayat. Namun, Wei Yi yang tidak ingin melihat Xiao Guang menderita meminta supaya gadis itu bisa melepasnya pergi.

Di hari pertamanya bekerja, Zuo Jun langsung dipanggil oleh Zhen Yang. Rupanya, direktur utama perusahaan Yi Yang itu memintanya untuk bisa menjauhkan Wei Yi dari Shen Shen atas rekomendasi Xu Li. Sudah tentu, pemuda itu tidak keberatan sama sekali.

Secara kebetulan, hari itu juga menjadi hari pertama kembalinya Wei Yi. Ia berniat untuk makan di tempat nasi daging bakar Paman Zuo dan menolak tawaran sekretarisnya, tanpa tahu bahwa makanan yang dipesan sama dan si pengantar barang adalah Shen Shen. Keruan saja, keduanya berselisih jalan.

Dasar nasib, Wei Yi yang sempat kecewa saat tahu dagangan Paman Zuo terjual habis bertemu dengan Shen Shen lewat sebuah kebetulan yang tidak disangka-sangka. Sambil menyantap makan siang bersama-sama, keduanya mulai terlibat obrolan.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 15

Kepada Han Xin, Xiao Guang mengaku hatinya terasa sakit karena tahu kenapa Wei Yi memutuskan untuk menempuh operasi : demi Shen Shen, dan menuturkan kalau dirinya tidak akan kalah dari gadis bisu itu. Mendengar ucapannya, Han Xin hanya bisa terdiam.

Namun, Han Xin langsung bereaksi keras ketika Xiao Guang melarangnya untuk memberitahu kondisi Wei Yi pada Shen Shen. Dengan bijak, dokter muda itu berusaha memberi pengertian bahwa selalu ada ditempat di hati Wei Yi baginya. Sebelum beranjak pergi, Xiao Guang malah menyebut bahwa untuk saat itu, ia hanya terpikir untuk bisa memiliki sang kekasih dan tidak perduli akan hal lain.

Di tanah pemberian perusahaan Yi Yang dan disaksikan penghuni wisma Shi Xi, Shen Shen hanya bisa terdiam ketika Zuo Jun melamar dan memasangkan sebuah cincin ke jarinya. Malamnya sambil berpikir panjang, ia semakin yakin kalau dirinya tidak mencintai pria itu dan lebih memilih Wei Yi.

Setelah membulatkan tekad, Shen Shen memutuskan untuk meninggalkan Zuo Jun dan para penghuni wisma Shi Xi keesokan harinya, ia hanya meninggalkan sepucuk surat dan cincin pemberian Zuo Jun. Di saat yang sama, Wei Yi juga memutuskan untuk keluar dari rumah sakit secara diam-diam.

Dasar memang berjodoh, keduanya ternyata menuju ke tempat yang sama meski tidak saling bertemu karena tiba disaat yang berbeda. Hilangnya Shen Shen membuat A Han dan A Ling bertekad mencari gadis itu, namun nyawa A Ling nyaris saja melayang karena tenggelam kalau saja Wei Yi tidak muncul tepat pada waktunya.

Berkat informasi dari Xu Li, Zuo Jun akhirnya tahu kalau Shen Shen telah kembali ke Taipei. Ia langsung berniat berhenti bekerja, namun sang atasan ternyata berpikir selangkah kedepan. Sambil tersenyum, Xu Li yang masih berniat memanfaatkan Zuo Jun memberi surat pemindahan tugas.

Semula gadis itu berniat tidak menampakkan diri, namun sebuah kecelakaan kecil yang menimpa Paman Zuo mengubah semua rencananya. Di Pulau Hijau, Wei Yi memenuhi janjinya untuk mengajari A Han, yang memiliki tekad baja untuk selalu melindungi kakaknya A Ling, belajar berenang.

Setelah tahu kalau Shen Shen (dan kemungkinan besar Wei Yi) telah kembali ke Taipei, Xiao Guang memutuskan untuk menyusul sekaligus memperjuangkan cintanya. Saat berpamitan dengan Han Xin, ia malah dikejutkan oleh pengakuan sang sahabat yang ternyata menyukainya sejak lama.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 14

Rupanya Wei Yi benar-benar berniat meninggalkan semua yang dicintainya dan pergi ke tempat yang tidak diketahui siapapun juga. Sebelum pergi, ia menelepon Xiao Guang, berpesan agar gadis itu bisa hidup bahagia dan tidak berusaha mencarinya.

Dasar nasib, pemuda itu ternyata berhasil ditemukan oleh Shen Shen yang tidak kalah cepat. Adegan dimana gadis itu berusaha menahan tubuh Wei Yi yang kesakitan menahan lambungnya yang sakit disalahartikan oleh Xiao Guang, yang ternyata juga berada disana. Tidak ingin niatnya pergi dihalangi, Wei Yi sengaja mengucapkan kalimat yang terdengar pedas.

Melihat Wei Yi siap beranjak pergi, Shen Shen mengirim pesan terakhir berisi perasaan yang sesungguhnya terhadap pemuda itu sambil berharap Wei Yi mau berbalik. Sayang, harapan tersebut ternyata tidak menjadi kenyataan sehingga Shen Shen hanya bisa melangkah keluar bandara dengan gontai.

Di kantor Yi Yang, Zuo Jun didatangi oleh Xu Li yang meminta pemuda itu melupakan kejadian saat mereka mabuk. Dari penuturan gadis itu, muncul sebuah pengakuan mengejutkan : rupanya Xu Li sengaja masuk ke perusahaan Yi Yang dan merebut posisi terhormat karena punya dendam pribadi dengan keluarga Qi.

Sementara itu, Xiao Guang yang masih terpukul semakin marah saat sadar kalau fakta bahwa Wei Yi telah mencintai wanita lain sudah diketahui Han Xin. Namun, penuturan sang sahabat tentang perkenalan dan penantian selama 13 tahun membuat mata gadis itu terbuka.

Tentu saja tidak mudah bagi Xiao Guang untuk menerima kalau pria yang dicintainya ternyata lebih memilih seorang gadis yang hanya menghabiskan waktu seminggu bersama dibanding dirinya yang telah berada disamping Wei Yi selama bertahun-tahun. Sambil menangis, ia terus menyebut kalau hidup itu tidak adil.

Rupanya, Wei Yi tidak benar-benar pergi meninggalkan Pulau Hijau. Mendadak, ia muncul di rumah sakit tempat Han Xin bekerja dan menyebut setuju melakukan operasi. Di wisma Shi Xi, Shen Shen yang terkejut oleh sikap nekat Zuo Jun tersentuh oleh ketulusan pemuda itu yang meminta diberi satu kesempatan lagi.

Baru saja menuntaskan masalah dengan Zuo Jun, Shen Shen malah dilabrak oleh Xiao Guang. Dengan ketus, ia menyindir gadis bisu itu dan memintanya untuk tidak lagi mengganggu Wei Yi. Keruan saja, Zuo Jun yang kebetulan melintas tidak terima dan balik memarahi gadis yang masih dipenuhi cemburu itu.

Di hari operasi, Wei Yi meminta Han Xin untuk tidak menceritakan semua itu pada siapapun juga. Namun, dokter muda itu ingkar janji dan memberitahu Xiao Guang. Saat tiba di rumah sakit, gadis itu sangat sedih saat tahu kalau sel kanker di tubuh Wei Yi telah menyebar.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 13

Dari kertas pemberian sahabat dari Marsnya belasan tahun silam, Shen Shen melihat nama yang ternyata sudah tidak asing lagi : sahabat dari Mars-nya. Sambil menitikkan air mata ia berusaha menghubungi pemuda itu namun berulang kali gagal. Tidak hanya itu, Shen Shen juga mendapati kalau Zuo Jun telah membohonginya.

Begitu tahu keadaan yang sebenarnya, Shen Shen langsung mengemasi barang-barangnya dan kembali ke Pulau Hijau. Sadar kalau gadis itu marah, Zuo Jun masih berusaha berkilah namun tidak dapat berkutik ketika Shen Shen menunjukkan surat berisi tulisan tangan Zuo Jun tentang nomor telepon Wei Yi.

Dengan suara tinggi, Zuo Jun akhirnya mengaku kalau semua itu dilakukannya karena cemburu sekaligus merasa pengorbanannya menjaga Shen Shen selama 13 tahun tidak ada artinya bagi gadis itu. Ucapan itu konon langsung membuat Shen Shen dilanda dilema.

Walau berat hati, Shen Shen merobek kertas berisi nomor telepon sahabat dari Mars-nya dan berniat kembali ke Zuo Jun. Namun adegan berikutnya membuat gadis itu terpukul, Shen Shen dengan mata kepala sendiri melihat Zuo Jun mencium bibir Xu Li (yang disangka sebagai gadis yang dicintainya itu).

Dalam keadaan sedih luar biasa, hanya satu orang yang terpikirkan oleh Shen Shen : Wei Yi. Melihat gadis itu berada di luar rumahnya dalam keadaan basah-kuyup, Wei Yi langsung menariknya masuk. Shen Shen yang belum tahu siapa Wei Yi sebenarnya berusaha merekatkan kertas berisi nomor telepon sahabat dari planet Mars-nya dan meminta pendapat pria itu.

Sambil menahan haru, Wei Yi sadar kalau Shen Shen sama sepertinya yang masih mengingat perkenalan 13 tahun silam. Semua pertanyaan yang terpendam selama ini terjawab sudah, pemuda itu sadar bahwa nasib kembali mempermainkannya di saat ia siap melepas semua yang dimiliki.

Paginya saat bangun, Wei Yi mendapati kalau Shen Shen telah pergi. Tidak hanya itu, ia juga memperoleh kejutan yaitu kemunculan mendadak Xiao Guang. Gadis itu memutuskan untuk menemani Wei Yi menghabiskan hari-hari terakhir hidupnya dan menolak memutuskan pertunangan, tanpa tahu kalau hati pria itu tidak lagi untuknya.

Wei Yi memutuskan untuk mengembalikan peluit Shen Shen yang tertinggal dirumahnya, namun ia malah bertemu A Han dan A Liang di wisma Shi Xi. Ucapan mereka tentang apa arti peluit itu membuat Wei Yi kembali teringat akan ucapan Zuo Jun.

Ingin menghilang selamanya, Wei Yi memberikan hadiah sebidang tanah yang sangat luas pada penghuni wisma Shi Xi (termasuk Shen Shen). Merasa aneh akan perubahan mendadak tersebut, gadis itu menyusul ke perusahaan Yi Yang, dan diberitahu Xu Li kalau Wei Yi telah berada di bandara dan siap kembali bertolak ke Taiwan.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 12

Obrolan Han Xin dan Xiao Guang terputus oleh kehadiran Wei Yi, yang hendak meminta saran pada dokter muda itu. Namun ketika disarankan untuk melakukan operasi dan kemoterapi, Wei Yi malah meminta Han Xin menjaga Xiao Guang dan menyebut ada kemungkinan ia tidak sepenuhnya mencintai sang tunangan.

Rupanya, pemuda itu telah sadar siapa wanita yang ditunggunya selama ini. Namun begitu ingat akan umurnya yang tinggal sebentar, dengan berat ia menghapus nomor Shen Shen dari ponselnya. Ketika tiba di kantor, sorot mata Wei Yi yang begitu terpukul terlihat oleh asistennya Xu Li.

Setelah mendengar impian sang asisten, Wei Yi mengutus Xu Li untuk menghadiahkan pakaian bagus untuk Shen Shen, kemudian menjemput dan mengantar gadis itu ke sebuah tempat. Rupanya, pemuda itu telah mempersiapkan sebuah acara khusus dengan tema Natal Abadi. Keruan saja, mata Shen Shen langsung berbinar-binar melihat begitu banyaknya lampu yang saling berkedap-kedip.

Air mata Shen Shen langsung jatuh begitu turun salju di luar rumah, ia teringat akan masa kecilnya di Korea. Dengan penuh arti ia menatap Wei Yi, yang menyebut semua itu dilakukan supaya semua berkesan sebagai Natal yang telah dinanti selama ini. Tentu saja, Shen Shen tidak sadar bahwa yang dibicarakan Wei Yi adalah rencana pertemuan mereka yang telah tertunda belasan tahun.

Namun ketika dicium, Shen Shen mendadak mendorong tubuh Wei Yi karena teringat janjinya pada Zuo Jun untuk tidak menyukai pemuda itu. Tidak percaya begitu saja, semangat pemuda itu ambruk saat wanita yang dicintainya itu beranjak pergi, dan sambil merentangkan tangan menceburkan dirinya ke danau.

Shen Shen yang semula telah berjalan pergi langsung berbalik arah dan menyelamatkan pemuda itu. Begitu sadar, Wei Yi yang sudah kalap melakukan kesalahan bodoh dan meminta asalkan gadis itu mau menjadi kekasihnya selama 3 bulan, maka semua permintaannya bakal dikabulkan. Keruan saja, Shen Shen marah, menampar pemuda itu, dan berjalan pulang.

Begitu tiba dirumah, Wei Yi disambut oleh Han Xin, yang keheranan melihat tubuh pemuda itu yang basah-kuyup dan panas tinggi. Didalam setelah diperiksa, Wei Yi akhirnya mengaku pada sang sahabat kalau telah menemukan sahabat dari planet Mars yang selama ini dicari.

Berkat dorongan semangat Han Xin, Wei Yi memutuskan untuk berterus terang pada Shen Shen dan mengirim pesan ke ponsel gadis itu. Dasar apes, pesan tersebut malah terbaca oleh Zuo Jun. Memutuskan untuk berhenti, pemuda itu kaget setengah mati saat tahu posisinya di perusahaan Yi Yang malah dinaikkan.

Sempat berniat menolak, Zuo Jun mendapat nasehat berharga dari Xu Li mengenai apa yang harus dilakukannya dalam kondisi seperti itu. Bergerak cepat, pemuda itu berbohong sehingga Shen Shen pulang ke Taiwan yang sekaligus membatalkan pertemuannya dengan Wei Yi.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 11

Sambil tersenyum, Wei Yi akhirnya tahu apa yang hendak disampaikan oleh sang gadis bisu idamannya hampir 10 tahun silam. Ia memutuskan untuk mengunjungi Dokter Shu, yang sudah tentu gembira melihat kehadiran muka lama yang dikenalnya.

Saat hendak berpisah, sang dokter memberikan sebuah buku tulis kecil yang dulu digunakan oleh 'pacar' Wei Yi. Sambil membolak-balik lembar demi lembar, mata pemuda itu langsung terhenti saat membaca nama gadis yang selama ini dicarinya : Zhao Shen Shen.

Secara ajaib di tempat terpisah, Shen Shen untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun mengeluarkan suara. Sayang, hal tersebut hanya berlangsung sekali meski sempat membuat Zuo Jun gembira setengah mati. Keberuntungan masih berlanjut, penghuni wisma Shi Xi akhirnya bisa menyelesaikan pesanan pakaian seragam sebanyak 500 pasang.

Saat hendak mengantar pesanan, mendadak Shen Shen mendengar namanya dipanggil oleh Wei Yi. Sempat senang, ia langsung cemberut dan dengan bahasa isyarat mengomeli pemuda itu yang sebetulnya berusaha menahan diri untuk tidak memeluk gadis yang telah dicarinya sejak lama itu.

Pelan-pelan, Wei Yi berusaha membuat Shen Shen mengenalinya mulai dari mengajak makan nasi daging bakar Korea sampai menyebut tentang mahluk planet Mars. Ia juga berjanji bakal mengajari A Han, yang ternyata memiliki trauma akan air, berenang asalkan bocah cilik itu mau kembali bersekolah.

Berjalan pulang bersama-sama, diam-diam Shen Shen bergumam tentang kebaikan Wei Yi. Sebelum berpisah, pemuda itu membalas isyarat yang diberikan Shen Shen dan mengatakan bahwa hari itu adalah salah satu momen paling bahagia dalam hidupnya.

Begitu masuk kedalam, Shen Shen langsung disambut oleh kemarahan Zuo Jun yang mengaku kuatir dan membanting ponsel milik gadis itu. Rupanya, pemuda itu diliputi cemburu dan memutuskan untuk melabrak Wei Yi dan memintanya untuk melupakan Shen Shen.

Akhirnya saat bagi penghuni wisma Shi Xi untuk pindah tiba, sayang usaha untuk mencari tempat kontrakan baru belum membuahkan hasil. Dari belakang, mendadak Zuo Jun muncul membawa sejumlah bahan makanan. Sambil cemberut, Shen Shen menarik tangan pemuda itu dan memintanya untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakan.

Siapa sangka, Zuo Jun menolak dan malah berusaha menghindar pergi kalau saja Shen Shen tidak meniup peluit andalannya. Dengan berat, pemuda itu akhirnya mengungkapkan apa yang dirasakan : ia takut kehilangan Shen Shen dan tidak ingin gadis itu bertemu Wei Yi lagi. Mereka tidak tahu bahwa pemuda itu memperhatikan semuanya.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 10

Paman Zuo hanya tersenyum dan sadar bahwa Wei Yi memendam sebuah beban. Sebelum pergi, ia mengingatkan bahwa selalu ada harapan untuk semua hal. Dengan tersenyum getir, pemuda itu kembali teringat tentang terakhir kali ia datang ke gereja bersama si gadis bisu.

Di tempat lain, Shen Shen sibuk mengerjakan pesanan pakaian bersama penghuni wisma Shi Xi. Ia sempat heran melihat Zuo Jun mendadak muncul, dan kaget saat mendengar bahwa sang bos Wei Yi ternyata telah kembali ke Taiwan. Entah kenapa, gadis itu merasa kehilangan sesuatu.

Wei Yi memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan membahagiakan orang-orang yang dicintai, yang paling gembira dengan perubahan sikap itu adalah Xiao Guang. Sayang, kegembiraan tidak berlangsung lama karena sekonyong-konyong pemuda itu memintanya membatalkan pertunangan.

Saat tahu penyebabnya, Xiao Guang hanya bisa menangis tersedu-sedu. Sadar bahwa apa yang diucapkannya sangat menyakitkan, Wei Yi memeluk gadis itu dengan erat dan sebelum berpisah, meminta supaya rahasia tersebut dijaga sampai dirinya 'pergi'.

Setelah masalah Xiao Guang selesai, Wei Yi memutuskan untuk mendampingi ibunya yang nampak depresi. Selain berusaha menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan wanita yang telah melahirkannya itu, pemuda tersebut juga berpesan supaya sang ibu bisa selalu bahagia.

Ingin memberikan kenang-kenangan sebagai hadiah ultah ibunya, meski tahu kalau disaat itu dirinya kemungkinan besar telah meninggal, Wei Yi membeli sebuah handycam dan berencana merekam semua kegiatannya setiap hari sekaligus meninggalkan pesan bagi sang ibunda tercinta.

Kaget melihat Xiao Guang menangis tersedu-sedu dipelukannya, Huang Zhi Ye mendatangi Wei Yi dan memukul pria itu. Siapa sangka, sang 'rival' tidak membalas dan malah berjalan gontai. Begitu sampai didalam rumah, ia juga tidak memperdulikan kemarahan ayahnya Zhen Yang.

Waktu berbicara dengan ibunya, Wei Yi mulai mengerti apa yang membuat ayahnya bekerja begitu keras. Diam-diam, ia mengemasi barang-barangnya karena tidak ingin setelah meninggal nanti, sang ibu melakukannya karena hanya akan membuat sedih.

Hal berikut yang dilakukannya adalah menulis surat pada sang gadis bisu yang telah lama diimpikannya, yang diletakkan di tempat rahasia mereka di rumah sakit. Disitu, Wei Yi mengungkapkan mengenai kenapa ia tidak bisa menepati janji.(mdL)

Sinopsis Silence Episode 9

Telah ditunggu menghadiri sebuah rapat penting, Wei Yi meminta Zuo Jun membelokkan mobilnya ke arah lain. Begitu mendengar apa impian sang supir, pria itu berganti tugas : menjadi supir Zuo Jun dan mengantarkannya ke wisma Shi Xi.

Tidak hanya itu, Wei Yi juga kembali ke restoran tempatnya makan bersama Shen Shen dan berusaha mempraktekkan lagi apa yang dituturkan gadis itu tentang makan dengan perasaan. Plan-pelan, caranya memandang hidup mulai berubah meski di saat hari gelap dirinya harus menahan sakit akibat kanker yang semakin ganas menggerogoti.

Penghuni wisma Shi Xi patah semangat karena tenggang waktu yang diberikan sudah habis, sementara mereka belum bisa menyelesaikan pesanan seragam (meski Xiao Hong belakangan ikut membantu). Namun, mendadak muncul perwakilan dari perusahaan Yi Yang yang menyerahkan surat isinya memberi mereka waktu beberapa hari lagi untuk pindah.

Hal itu keruan saja membuat Xu Li geram, apalagi Wei Yi tidak bisa dihubungi. Dengan nekat, gadis itu mendatangi kediaman sang direktur dan meski telah disuruh pulang, ia bergeming dan malah memintaWei Yi untuk menjelaskan sendiri pada sang ayah Zhen Yang.

Bisa ditebak, sang direktur utama marah besar saat tahu mengenai masalah wisma Shi Xi dan memberi waktu seminggu bagi Wei Yi untuk menyelesaikan masalah. Keadaan semakin rumit setelah Xiao Guang tahu kalau Shen Shen juga berada di lokasi yang sama. Untuk melampiaskan kesedihannya, gadis itu mengajak rekannya Huang Zhi Ye menemani minum-minum.

Sejak tahu kalau dirinya mengidap kanker, Wei Yi menutup diri dari dunia luar dan menolak menerima telepon. Ia nyaris saja melakukan kesalahan ketika dihubungi oleh Shen Shen, namun tidak adanya suara membuatnya sadar siapa yang menghubungi. Keduanya akhirnya bertemu di sebuah tempat, dan Shen Shen berjanji akan menghibur pria itu.

Janji tersebut ditepati, Shen Shen mengajak Wei Yi ke sebuah padang rumput luas yang indah. Namun, hal itu hanya membuat pria itu sedih karena tahu hidupnya tidak lama lagi, dan sambil menahan air mata memutuskan pergi diam-diam dan hanya meninggalkan pesan di secarik kertas.

Rupanya, pria itu memutuskan untuk kembali ke Taiwan, bertemu keluarganya, dan memperbaiki semua kesalahan yang pernah dilakukannya ke orang-orang terdekat. Salah satunya adalah memberi kejutan pada Xiao Guang, yang gembira luar biasa melihat sosok Wei Yi.

Gadis itu tidak tahu bahwa dibalik semua itu, sang tunangan menyimpan penderitaan yang luar biasa hebat. Hal berikut yang dilakukannya adalah menemui Paman Zuo yang kini berjualan nasi bakar, sebuah kejutan yang sudah tentu tidak disangka oleh pria setengah baya itu.(mdL)